KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Tim gabungan yang melibatkan unsur Koramil, Polsek dan Puskesmas Mungkid, Kabupaten Magelang, bersama warga melakukan fogging (pengasapan) di Desa Progowati.
Hal ini dilakukan dalam rangka pencegahan serangan nyamuk yang membawa bibit penyakit chikungunya, agar tidak meluas, Selasa (16/3/2021) hari ini.
Di tengah pandemi Covid-19, Babinsa Koramil 13/Mungkid tetap tidak melupakan ancaman penyakit lain yang disebabkan oleh nyamuk, yaitu demam cikungunya.
Begitu ada permintaan dari puskesmas, babinsa langsung merespon dan bergerak membantu melakukan pengasapan.
Babinsa bersama petugas dari dinas terkait sigap dan semangat melakukan fogging di Dusun Kragilan, Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, guna mencegah berkembang biaknya nyamuk di wilayah tersebut.
Komandan Koramil 13/Mungkid Kapten Arm Mashudi Pitoyo menuturkan, selama ini TNI sebagai aparat kewilayahan selalu bersinergi membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran covid-19, tetapi bukan berarti melupakan tugas yang lain, atau tugas-tugas kewilayahan.
“Banyaknya keluhan tentang maraknya penyakit demam cikungunya di wilayah Mungkid selama musim hujan ini, kami tergerak membantu memberikan sosialisasi tentang pemberantasan sarang nyamuk, menjaga pola hidup bersih dan sehat, juga melakukan fogging untuk memberantas jentik-jentik nyamuk,” jelas AKP Pitoyo.
Namun Kapten Arm Pitoyo mengimbau warga tidak hanya mengandalkan pengasapan atau fogging. Tetapi harus menerapkan pola hidup bersih dan menjaga lingkungan agar tetap sehat. Serta membersihkan genangan air yang ada di sekelilingnya.
Kades Progowati Pratikno menyampaikan ucapan terima kasih dan sangat mengapresiasi sinergitas dalam kegiatan tersebut. “Tentu kegiatan fogging ini sangat penting, selain pemberantasan sarang nyamuk juga untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir dan melakukan pengasapan Danramil beserta anggota, bhabinkamtibmas, bidan desa, petugas dinas kesehatan, serta warga setempat.
Eko Priyono-wied
