JEPARA (SUARABARU.ID)– Untuk mengatasi kesulitan dalam hal pemasaran di Warung Taman Pokdarwis (WTP), Kelompok 26 KKN UNISNU Jepara gelar pelatihan digital marketing dan pop-up frame. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa (9/3/2021) di WTP rt 04 rw 07 Desa Troso Pecangaan Jepara.
Kegiatan ini merupakan salah satu program KKN pengabdian berbasis kemitraan. Pelatihan digital marketing ini bertujuan untuk membantu mitra WTP dalam hal pemasaran secara online. Digital marketing merupakan sebuah konsep pemasaran produk secara online melalui platfrom digital. Selain pelatihan digital marketing juga diadakan pelatihan pop-up frame, pelatihan ini dilakukan untuk mengasah kreativitas anggota WTP dalam melestarikan ciri khas Desa Troso yaitu Tenun Ikat dengan menggunakan media pop-up.
Pelatihan digital marketing dan pop-up frame ini diikuti sebanyak 14 peserta yang merupakan karyawan dan pengurus WTP. Irbab Aulia Amri selaku perwakilan dari pengurus WTP dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih serta harapan kedepannya setelah diadakan pelatihan digital marketing dan pop-up frame ini.
”Strategi pemasaran yang awalnya offline sekarang menjadi serba online, jadi kami minta diajari agar kami bisa promosi makanan dan katering. Harapannya kami bisa meningkatkan omzet atau penjualan melalui pelatihan digital marketing ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Santi Andriyani, selaku dosen pembimbing lapangan menuturkan bahwa melalui pelatihan digital marketing ini diharapkan WTP dapat dikenal masyarakat secara luas.
“WTP di Desa Troso ini juga kurang adanya identitas tenunnya maka kita mencoba membuat inovasi berupa pop-up frame supaya pengunjung bisa tahu tahap-tahap tenun troso”, lanjut Santi.
Khoirul Muslimin selaku pemateri juga turut memberikan strategi menulis caption di media sosial. “Caption itu penting, karena dengan caption maka pembaca tidak perlu menerka-nerka pesan yang ada dalam foto”, ujarnya.
Pada pelatihan ini juga turut dihadiri Febby Cyntia selaku selebgram dan fashionpreneur yang memberikan arahan tentang digital marketing. Ia menyampaikan bahwa dalam digital marketing itu harus gencar dalam melakukan promosi.
”Untuk meng-up tempat itu kita bisa menggandeng influencer untuk mempromosikan tempat kita, jika sudah maka kita perlu adanya content creator agar postingan kita lebih menarik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, digital marketing sangat diperlukan di era transformasi digital seperti sekarang ini. Karena 79% kaum milenial akan membuka ponsel 1 menit setelah bangun tidur. Oleh karena itu para pelaku usaha harus menguasai strategi pemasaran secara online.
Bahrun Niam selaku koordinator mitra 2 berharap dengan pelatihan digital marketing dan pop-up frame ini agar WTP bisa dikenal masyarakat luas dan dapat meningkatkan hasil penjualannya sesuai dengan tema KKN UNISNU Jepara yaitu mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial.
Kegiatan ini diakhiri dengan pelatihan pembuatan pop-up secara bersama-sama. Objek dari pop-up ini yaitu proses pembuatan kain tenun sesuai dengan identitas desa troso itu sendiri. Hasil pop-up tersebut kemudian ditaruh di WTP agar bisa menjadi salah satu spot foto yang menarik.
Feri Anggriawan salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat membantu untuk melakukan promosi secara online. “saya sangat terbantu dan termotivasi, saya juga senang bisa mengikuti pelatihan ini karena mendapatkan ilmu yang belum tentu saya dapatkan ditempat lain,” ungkapnya senang.
Ua/DKD