BACA JUGA: Bukit Sipako Karanggayam Disiapkan sebagai Wisata Agro
”Kami lima kampus merupakan Kelompok 2, yang pada Kamis (11/3/2021) ini memulai kegiatan pembekalan kepada mahasiswa dari kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Islam Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,” tambah Dr Frida Kusumastuti MSi, Ketua Kelompok 2.
Menurut dia, tujuan dari pembekalan ini adalah, meningkatkan kesadaran kritis para mahasiswa, bahwa mereka dan generasi muda merupakan sasaran utama produk tembakau, yang akan menjadi perokok potensial berkelanjutan.
Diharapkan Frida, yang juga menjadi dosen komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang itu, setelah mendapat pembekalan, para peserta memiliki ide membuat konten-konten digital di berbagai platform, yang berisikan fakta tentang produk tembakau dan dampaknya bagi kesehatan, dan sosial ekonomi di Indonesia.
BACA JUGA: Sejumlah SPBU di Kudus Alami Kelangkaan BBM, Ini Jawaban Pertamina
Pembekalan yang dipandu host Dr Marhaeni Fajar dari Uniska Banjarmasin ini, diisi dengan materi tentang Fakta Industri Tembakau oleh Dr Masduki dari UII dan Fakta Remaja & Media Terkait Produk Tembakau oleh Dr Irwa Zarkasy dari UAI Jakarta.
Hasil dari program konten digital yang dilombakan ini, akan dikawal Monika Sri Juliarti dari UNS, sebagai Ketua Dewan Juri.
”Kami berharap, program ini bisa berkelanjutan atas dukungan South East Asia Tobacco Controll Aliance atau SEATCA, yang telah dirintis IKB LSPR. Peran akademisi komunikasi bisa lebih ditingkatkan, tidak hanya soal pengendalian melalui iklan dan penyiaran,”, tukas Frida mengakhiri pernyataannya.
Riyan