Sementara saat musim kemarau, wisata perahunya dialihkan di Sungai Jeratun yang airnya masih tetap tersedia, meskipun kemarau.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana untuk mengajukan izin pengelolaan wisata air. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada izinnya,” ujarnya.
Ketika sudah mengantongi izin resmi, rencananya akan ada pengembangan mulai dari hutan desa, tempat parkir, akses jalan serta sarana pendukung lainnya dengan menggunakan anggaran dari berbagai sumber.
Pemerintah desa setempat juga sudah mengajukan anggaran untuk rintisan desa wisata sebesar Rp100 juta dari provinsi. Rencananya akan digunakan untuk pengadaan perahu, kereta, alat pemotong rumput, dan generator set (genset) karena belum tersedia jaringan listrik.
Pantauan yang ada, meski belum dikembangkan secara maksimal, namun wisata sungai Jeratun Desa Temulus ini menjanjikan potensi yang cukup besar. Dengan aliran sungai yang tenang dan tepian yang banyak ditumbuhi tanaman, pengunjung bisa naik perahu untuk menjelajahi sepanjang aliran sungai.
Baca Juga: Objek Wisata Svarga Bumi, Surganya Penggemar Foto Selfi
