blank
Jenglot yang ditemukan di makam Mbah Buyut Akasah, Desa Burikan, Kecamatan Kota Kudus. Foto:Ist/Suarabaru.id

Namun, setelah dilakukan pencermatan ternyata ada kejanggalan terhadap jenglot tersebut. Mulai dari karakteristik sampai dengan metafisiknya.

Pihaknya pun membedah jenglot tersebut. Ternyata jenglot itu hanya sebuah karya seni, Tubuhnya dari gabus, kulitnya dari jok, rambutnya dari salon, giginya dari kawat, tulangnya dari tulang kambing, dan warna merah mulutnya adalah cairan zat pewarna.

“Namun jika diperhatikan lebih cermat lagi, ada beberapa kejanggalan yang muncul, mulai dari karakteristik fisik sampai yang metafisik. Setelah mencermati beberapa saat, sang ahli memastikan bahwa benda tersebut adalah benda buatan, lalu dibuktikan dengan cara membedahnya,” ujarnya.

“Ternyata benda tersebut hanyalah sebuah karya seni. Tubuhnya dari gabus, kulitnya dari jok, rambutnya dari salon, giginya dari kawat, tulangnya dari tulang kambing, dan warna merah mulutnya adalah cairan zat pewarna dari botol plastik di dalam perutnya yang disambung selang ke arah mulut,” sambung Denny.

Diberitakan sebelumnya, jenglot ditemukan di makam keramat Desa Burikan, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah. Jenglot ditemukan memiliki rambut panjang dan bertaring dua.

“Iya kemarin Sabtu tanggal 27 Februari 2021 ditemukan jenglot di makam punden Mbah Buyut Akasah Desa Burikan. Baru pertama ini (penemuan jenglot),” kata Juru kunci punden Mbah Buyut Akasah, Mamik Junaidi.

Jenglot yang ditemukan menyerupai boneka kecil jenis kelamin laki-laki. Ukuran jenglot sekitar 15 sentimeter sampai 20 sentimeter dengan rambut panjang dan memiliki dua taring.

Begitu ditemukan, kata Mamik, dirinya sempat menyimpannya dekat makam Mbah Buyut Akasah. Namun, untuk menghindari kemungkinan kurang baik, jenglot tersebut akhirnya diserahkan ke Yayasan Menara Kudus.

Baca Juga: Singgah di Rumah Keramat Gus Dur di Denanyar yang Dikenal ‘Wingit’