blank
Foto: dok/ist

Oleh: Meilan Arsanti MPd

PELEPASAN puluhan burung merpati, mewarnai upacara Pelepasan KKN Tematik Covid-19 Ber-BudAI (Budaya Akademik Islam) Edisi XI Tahun 2021, di halaman Kampus Unissula Semarang, belum lama ini, sebagai simbol kebebasan.

Sejumlah 2.000 mahasiswa lebih dilepas Wakil Rektor I, Dr Umar Ma’ruf SH SpN MHum, dan Ketua LPPM Unissula Prof Dr Heru Sulistyo SE MSi, beserta jajarannya secara daring, mengingat masih dalam kondisi pandemi. Hanya beberapa perwakilan mahasiswa yang diperbolehkan datang ke kampus, untuk mengikuti upacara secara luring.

Salah satu keterampilan yang dibutuhkan pada era 4.0 adalah Team Work. Maka program KKN Tematik Covid-19 Edisi XI tahun ini, menjadi ajang mahasiswa agar dapat bekerja sama dengan baik dengan tim, untuk melaksanakan program yang telah disusun.

BACA JUGA: Mahasiswa KKN Unissula Lakukan Edukasi Pola Hidup Sehat

Harapannya, setelah mengikuti program KKN, mahasiswa memiliki pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan, agar dapat bersaing ketika sudah lulus nanti.

KKN Tematik ini diselenggarakan LPPM Unissula, dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, yang dilaksanakan di desa mitra maupun non mitra, dengan tema ‘Adaptasi Kebiasaan Baru pada Masa Pandemi Covid-19’.

KKN ini juga merupakan kegiatan akademik perguruan tinggi, yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, yang dilaksanakan secara terintegrasi, berdasar nilai-nilai Islam.

BACA JUGA: KKN Unissula Siap Bantu Patenkan Produk UKM

Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran mahasiswa, melalui berbagai kegiatan langsung dan tidak langsung di tengah masyarakat, untuk terlibat aktif dan kreatif meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya masyarakat terdampak covid-19,
menuju pengembangan peradaban Islam sesuai dengan visi dan misi Unissula.

Meskipun pandemi, LPPM Unissula tetap menyelenggarakan KKN dengan misi utamanya membantu Pemerintah, dalam mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan (prokes), yang meliputi 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

KKN dilaksakanan secara daring, untuk meminimalisasi penularan covid-19 kepada mahasiswa dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL), serta masyarakat sebagai objek program KKN.

BACA JUGA: QLC Unissula Selenggarakan Kuliah Umum Tutorial PAI II

Hanya kegiatan yang mendesak saja yang diperbolehkan secara luring, itu pun dengan menjalankan prokes ketat, dan tetap mengutamakan nilai-nilai Budaya Akademik Islam Unissula.

Sesuai dengan Program KKN Tematik Covid-19 Ber-BudAi yang dirancang secara matang oleh LPPM Unissula, sasaran utamanya adalah masyarakat yang terdampak covid-19.

Program yang dapat dilaksanakan misalnya, edukasi dengan pamflet, video, MMT, dan buku saku, terkait prokes 5M kepada masyarakat. Program ini juga dapat berupa pendampingan belajar bagi anak-anak sekolah yang kesulitan belajar, selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

BACA JUGA: Prof Dr Heru Sulistyo SE, MSi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Baru Unissula

Selain itu, mahasiswa peserta KKN juga dapat memberikan pelatihan atau pendampingan UKM yang terdampak pandemi, kelompok rentan, masyarakat yang kurang mampu, dan penyandang disabilitas.

Pendampingan atau pelatihan itu misalnya, pembuatan akun berjualan secara online, pembuatan merk dagang, pemasaran, manajemen keuangan, dan lain-lain.

Setelah dilepas, mahasiswa peserta KKN langsung melaksanakan program yang telah dirancang di lokasi masing-masing. Mahasiswa harus dapat melaksanakan program dengan baik selama 17 hari, sesui dengan pedoman. Mereka juga diwajibkan melaporkan setiap program yang dilaksanakan kepada LPPM Unissula.

Meilan Arsanti MPd, DPL KKN Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula