KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Maarif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen bersama Kepala Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar Eri Listiawan dan petugas penyuluh pertanian Kecamatan Karanganyar, Jumat (5/3), memanen padi varietas Inpari Ir Nutri Zinc.
Padi varietas IR Nutri Zinc ini ditanam pada lahan sawah milik desa seluas 1 hektare (ha). Sebelum memanen hamparan padi, dilakukan panen ubinan padi untuk menaksir kisaran produksi per hektare.
Rektor UMNU Kebumen Dr H Imam Satibi MPdI kepada Surabaru.id menjelaskan, para mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan UMNU Kebumen juga terlibat dalam kegiatan tersebut.
Menurut Imam Satibi, dari awal UMNU Kebumen berkomitmen mendorong mahasiswa dan civitas akademika Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat agar mereka kelak mampu menjadi agen perubahan bagi masyarakat. Para mahasiswa juga dipacu untuk berbaur dengan masayarakat dan mampu memecahkan setiap permasalahan yang sedang dihadapi di lapangan.
,Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan UMNU Umi Barokah, M.P menyatakan, pihaknya akan selalu mengadakan program Pengabdian Masyarakat sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal itu sesuai dengan arahan Rektor UMNU Kebumen Dr H Imam Satibi MPdI bahwa Prodi Agrotreknologi Pertanian harus memperbanyak jumlah demplot atau demfarm sebagai wujud pengabdian masyarakat.
Menurut Umi Barokah, alasan varietas tersebut dipilih ditanam karena tingkat stunting atau tubuh pendek alias anak kerdil di Kabupaten Kebumen masih tinggi. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, sedikitnya 124 balita di Kebumen menderita stunting.
Hal inilah yang mendasari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan UMNU Kebumen untuk melakukan pengabdian masyarakat mengenalkan padi varietas IR Nutri Zinc sebagai upaya pengentasan stunting di Kabupaten Kebumen.
Atasi Kekurangan Gizi
Umi Barokah menerangkan, padi varietas ini memiliki kandungan zink sebesar 34,51 ppm, sementara varietas lain seperti Ciherang memiliki kandungan zinc sebesar 24.06 ppm. Keunggulan itulah yang diharapkan dapat turut menyukseskan program Pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi Zinc dan meminimalisir stunting di Indonesia.
“Seperti diketahui bahwa kekurangan Zinc dalam tubuh selain berakibat menurunkan daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia, juga mampu menyebabkan kekerdilan atau stunting,”ujar Umi Barokah.
Dia ungkapkan, padi varietas Inpari IR Nutri Zinc diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai gizi sekaligus mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen. Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak.
Ketua Program Studi Agroteknologi itu mengakui, gaya hidup sehat yang terus berkembang mendorong kian tingginya kebutuhan masyarakat akan pangan sehat. Oleh karena itu seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, membuat fungsi nasi pun bergeser, bukan hanya sumber karbohidrat namun sekaligus fungsi kesehatan.
Selain itu pada lahan ini di Desa Grengeng tersebut dipanen juga varietas padi Inpari 42 dan Inpari 43 yang memang sengaja diikutkan ditanam pada program ini sebagai upaya meningkatkan produksi padi di masyarakat Desa Grenggen.
Apalagi dari hasil ubinan padi varietas tersebut memiliki potensi hasil yang tinggi dan memiliki rata-rata hasil 7,11 ton/ha sampai 10,58 ton/ha. Padi Inpari 43 memiliki rata-rata hasil 6,96 ton/ha sampai 9,02 ton/ha. Hasil ubinan padi Inpari Ir Nutri Zinc ini adalah 6,72 ton/ha, Inpari 42 sebesar 8,67 ton/ha dan Inpari 43 6,78 ton/ha.
Komper Wardopo