KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Guna penataan dan pengelolaan aset milik IAINU Kebumen telah dilakukan sertifikasi wakaf masal sebanyak 10.495 M2 kepada PBNU melalui Nadir PCNU Kebumen dengan keperuntukan Pendidikan dan Kemaslahatan NU.
Pelaksanaan sertifikasi wakaf masal pada Selasa (16/2) 2021, di Gedung Pasca Sarjana Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen, Jalan Tentara Pelajar 55B Kebumen.
Acara dihadiri Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Moh Dawamudin Masdar, Pengurus Yayasan IAINU, Pengurus Nadir PCNU, Kepala KUA, Pejabat struktural IAINU Kebumen serta para wakif yang mewakili Civitas Akademika IAINU, yakni KHSuroso MPd I, KH Bambang Sucipto MPd I, Dr Imam Satibi MPd I serta perwakilan wakif dari SMK Ma’arif 1 Kebumen.
Rektor IAINU Kebumen Imam Satibi melaporkan, sertifikasi sengaja dilakukan secara masal karena secara kebetulan selama ini aset tanah IAINU Kebumen masih diatasnamakan pimpinan yang saat itu menjabat sebagai atas nama.
Dia ungkapkan, berdasarkan data aset tanah yang diinventarisir diketahui ada 3 pimpinan yang telah melakukan pengadaan tanah untuk pengembangan. Sejak relokasi kampus STAINU ke jalan Tentara Pelajar 55B yang sebelum menginduk di SMK Maarif 1 Kebumen Jalan Kusuma hingga sekarang.
Berdasarkan bidang tanah aset tanah yang disertifikasi wakaf terdiri dari 13 bidang telah bersertifikat dan 1 bidang SPPT dan 2 bidang Leter C. Dari 13 bidang tanah yang telah bersertifikat, 3 bidang atas nama KH Suroso MPd I, 4 bidang atas nama KH Bambang Sucipto MPd I dan 6 Bidang atas nama Dr Imam Satibi serta 1 SPPT.
Sedangkan 2 bidang yang masih Leter C adalah atas nama Erwin dari SMK Maarif 1 Kebumen yang berikrar wakaf untuk lokasi kampus Universitas Maarif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen di Desa Jatisari, Kecamatan Kebumen.
Pembenahan Aset
Menurut Imam Satibi sertifikasi tersebut sebagai upaya pembenahan dan pengelolaan aset sekaligus tindak lanjut dari instruksi dan pesan khusus Ketua Umum PBNU melalui Ketua Bidang Pendidikan Dr Hanif Saha Ghofur dan Bendahara Umum PBNU.
Merujuk pada pendapat PBNU, jika aset-aset IAINU Kebumen tidak segera dibenahi melalui wakaf maka dikhawatirkan akan ada resistensi dari ahli waris. Apalagi Yayasan IAINU bersifat perorangan dan tidak bisa tunduk dengan organasasi mana pun berdasarkan ketentuan UU Yayasan.
KH Bambang Sucipto selaku Sekretaris Dewan Pembina Yayasan IAINU Kebumen menyambut baik atas program tersebut. Berdasarkan rapat Yayasan dan pimpinan perguruan tinggi, telah menyepakati sertifikasi tanah IAINU Kebumen ke badan wakaf dalam hal ini PBNU.
Selanjutya secara teknis akan dikelola Nadir PCNU Kebumen.”Berhubung ini ada lintas organisasi maka harus dirumuskan kewenangan masing masing sehingga terjadi keselarasan. Nadir harus mengikuti perundang-undangan yang berlaku dan mencatat sejarah periwayatan tanah.”
Secara simbolik Kai Bambang Sucipto menyerahkan sertifikat kepada Ketua Nadir PCNU Kebumen yang diterima KH Saeful Munir setelah dilakukan ikrar wakaf oleh wakif.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen Moh Dawamudin menyampaikan pentingnya sertifikat wakaf dalam suatu organisasi. Setelah disertifikasi wakaf maka keperuntukan dan pendayagunaanya akan lebih terjamin. Kiai Dawam pun meng apresiasi langkah IAINU Kebumen yang mempelopori wakaf dengan nadir PCNU.
Sedangkan H Suroso yang bertindak sebagai waqif dan sekaligus Ketua BWI Kebumen menyampaikan pesan beberapa hal. Pertama, nadir harus memahami betul UU Perwakafan sehingga tidak terjadi salah pengelolaan.
Kedua, keperuntukan wakaf sebaiknya dibuat secara luas yakni pendidikan dan kemaslahatan sehingga tidak multi tafsir. Ketiga proses wakaf ini harus dikawal karena ada pembiayaan yang timbul seperti penguruan dan lainya.
Komper Wardopo