blank
Ustaz Maaher

SEMARANG (SUARABARU.ID) Beredar pesan berantai di grup whatsapp yang mengabarkan bahwa Ustadz Maaher meninggal karena disuntik paksa di penjara.

Seperti dikutip dari website turnbackhox, Jumat 12 Februari 2021, pesan tersebut berisikan narasi sebagai berikut:

Baca Juga : Meninggalnya Ustadz Maaher, Novel Baswedan : Ini Bukan Masalah Sepele

“Innalillahi wa inna ilaihi Roji’uun. Sahabat dekat Guz Ali timor yaitu ustad Maher meninggal di dalam penjara Bareskrim mabes polri. Beberapa kali tes hasil negative. Lalu di paksa di suntik kemudian meninggal.Nanti setelah para ulama habis giliran siapa lagi nih,”

Dari hasil Periksa Fakta menyatakan bahwa itu informasi yang menyesatkan. Faktanya, meninggalnya Ustadz Maaher di Rutan Mabes Polri dikarenakan sakit yang dideritanya.

Baca Juga : Ustaz Maaher Meninggal di Rutan Bareskrim, Ini Penjelasan Polri

Berdasarkan hasil penelusuran, informasi dalam pesan tersebut menyesatkan. Informasi dalam pesan tersebut menyesatkan pihak kepolisian membantah isu penyiksaan Ustaz Maaher. Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan tidak membenarkan adanya penyiksaan yang dialami Ustadz Maaher sebelum meninggal dunia.

“Enggak benar kalau disiksa. Almarhum meninggal pukul 19.30 WIB,” ujarnya.

Baca Juga : Dianggap Menyudutkan Polisi, Muannas Balas Serang Novel Baswedan

Selain itu, pihak keluarga Ustaz Maaher juga membantah isu penyiksaan almarhum sebelum meninggal dunia dan mengonformasi bahwa informasi yang tersebar itu adalah hoaks.

“Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik. Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah,” tegas Jamal, kakak ipar almarhum Ustadz Maaher.

Baca Juga : Kejari Kota Bogor Hentikan Penuntutan Kasus Ustaz Maaher

Jamal menambahkan, Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus bahkan sebelum kasus kebencian yang membuatnya mendekam di Rutan Mabes Polri.

Jadi kesimpulannya, dari berbagai fakta yang telah dijelaskan, pesan berantai ini dapat dikategorikan sebagai Konten yang menyesatkan.

MSNNews