blank
Candi Borobudur  yang dikelilingi hamparan pemandangan nan hijau dilihat dari puncak Punthuk Setumbu . Foto: Widiyas Cahyono

BAGI yang pernah menonton film “Ada Apa dengan Cinta II” yang dibintangi Dian Sastro dan Nicholas saputra, pasti sempat melihat pemandangan ini. Punthuk Setumbu, nama itu  disebut oleh Cinta, yang diperankan Dian Sastro dan Rangga (Nicholas Saputra) dalam sebuah dialog.

Punthuk Setumbu memang menjadi bagian dari episode cinta Rangga dan Cinta. Dalam “Ada Apa dengan Cinta II”, di tempat inilah dikisahkan keduanya kembali memadu cinta lamanya.

Ya, Punthuk Setumbu yang hanya berjarak sekitar 2 km dari Candi Borobudur memang kemudian viral, dan makin banyak dikenal. Dari puncak Punthuk Setumbu, para pengunjung bisa melihat dari kejauhan panorama hijau yang mengelilingi Candi Borobudur. Selain itu, bila cuaca mendukung bisa menyaksikan keindahan Gunung Merbabu dan Merapi di sebelah timur.

blank
Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastro) dalam sebuah scene AAdC di Punthuk setumbu. Foto: AAdC movie

Sedangkan, di sebelah selatan dan barat tampak menjulang tinggi perbukitan Menoreh yang berbatasan langsung dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tidak jauh dari Punthuk Setumbu, wisatawan juga bisa melihat bagian belakang objek wisata Bukit Rhema atau yang juga dikenal dengan Gereja Ayam. Di Gereja Ayam ini pula, bisa ditemukan scene Rangga dan Cinta memadu kasih lamanya.

Selain itu, dari atas bukit yang berada di ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut tersebut , para pengunjung bisa menyaksikan sunrise (matahari terbit) di antara celah Gunung Merapi dan Merbabu  dan di bagian depannya Candi Borobudur.

Tak heran, bila sejak pukul 04.00 WIB, banyak wisatawan yang sudah berdatangan untuk “berburu” sunrise.

Untuk menuju objek wisata tersebut sangat mudah dijangkau, yakni sesampainya di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, pengunjung harus mendaki puluhan anak tangga yang tersusun rapi dan terbuat dari  cor semen.

Rasa lelah setelah berjalan kaki dan menaiki puluhan anak tangga tersebut akan segera sirna setelah sampai di puncak tersebut, dengan  bisa menyaksikan keindahan alam bak permadani hijau.

Dalam Bahasa Jawa, nama punthuk berarti gundukan atau bukit. Sedangkan setumbu mempunyai arti tempat nasi atau lainnya dalam ukuran besar dan  terbuat dari anyaman bambu.

Tempat Penggembalaan Hewan

Namun, banyak yang tidak mengetahui bila bukit yang  saat ini menjadi daya tarik wisatawan tersebut, dulunya merupakan tempat angon (mengembala) ternak ternak seperti kambing, sapi dan kerbau milik warga setempat.

“Dulu, Punthuk Setumbu ini dijadikan tempat untuk mengembala ternaknya oleh warga setempat. Karena,  di tempat tersebut banyak rumput dan agak luas,” kata Kepala Dusun Kurahan,  Nuryazid.

Nuryazid menambahkan,  para sesepuh dusun setempat juga  pernah menyebut bila  Punthuk Setumbu tersebut merupakan sebuah harta karun. Ternyata, harta karun tersebut muncul sekarang dan menjadi daya  tarik wisata yang mendunia.

blank

Salah satu spot foto dari puncak Punthuk Setumbu yang sering dijadikan untuk berswafoto. Dari titik ini, pengunjung bisa menyaksikan dari kejauhan Candi Borobudur dan  juga  objek wisata Gereja Ayam (Bukit Rhema). Foto: Widiyas CahyonoMenurutnya, harta karun  Punthuk Setumbu tersebut mulai terkuak sejak tahun 2006 silam. Saat itu sejumlah fotografer amatir dari Borobudur. Seorang di antaranya Suparno, Magelang  naik ke puncak bukit tersebut untuk memotret sunrise (matahati terbit) dengan latar depannya  pesona Candi Borobudur.

Hasil bidikan kamera fotografer tersebut kemudian diikuti dalam lomba foto yang berhasil mendapatkan juara. “Sejak itu, ulai saat itu banyak fotografer yang berlomba-lomba datang ke sana untuk mengabadikan keindahan fenomena alam  Punthuk Setumbu, dan banyak pengunjung datang ke sana hingga saat ini,” ujarnya.

Untuk masuk ke objek wisata tersebut, para pengunjung harus  lebih dulu membayar tiket tanda masuk yang sangat terjangkau. Yakni,  Rp20.000 per orang untuk wisatawan nusantara dan Rp50.000 untuk wisatawan manca.

Sedangkan untuk pengunjung yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir untuk  kendaraan roda dua Rp 30.000 dan Rp10.000 untuk mobil.

Adapun fasilitas yang bisa digunakan wisatawan beberapa spot foto yang instagramable seperti gardu pandang, ayunan langit dan  beberapa spot foto lainnya.Dan, jam operasional objek wisata tersebut dibuka mulai pukul 04.00 dini hari hingga 17.00 WIB.

Silakan datang ke Punthuk Setumbu, tetapi tetap jaga prootokol kesehatan, karena pandemi belum juga usai. Pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan jangan berkerumun di tempat wisata.

Widiyas Cahyono-wied