blank
Anggota DPRD Kudus dari Partai Demokrat, Andrian Fernando. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bencana banjir yang tak kunjung surut di Kudus menuai keprihatinan dari kalangan Legislator. Anggota DPRD Kudus asal Partai Demokrat, Andrian Fernando mendesak agar Pemkab Kudus secepatnya melakukan langkah agar persoalan banjir tidak terjadi di kemudian hari.

Menurut  Fernando, banjir yang sudah terjadi selama dua minggu lebih di Kudus sangat merugikan masyarakat. Ribuan rumah di  16 desa terendam yang mengakibatkan ratusan kepala keluarga harus hidup di pengungsian.

“Banjir di Kudus tahun ini sudah sangat menyusahkan masyarakat. Kami dari Partai Demokrat mendesak Pemkab Kudus untuk melakukan langkah strategis agar persoalan banjir seperti ini tidak terulang lagi,”kata anggota dewan termuda di Kudus tersebut, Rabu (10/2).

Baca Juga:

Banjir Kudus Kian Meluas, Pengungsi Terus Bertambah

Hanya 2  Pompa Beroperasi, Genangan di Tanggulangin Tak Kunjung Surut

Fernando menyambut baik wacana dari Plt Bupati Kudus HM Hartopo, yang akan membangun embung di Kecamatan Kaliwungu dan Mejobo. Dengan keberadaan embung tersebut, diharapkan dapat meminimalisir potensi banjir yang saat ini terjadi.

Selain itu, keberadaan embung nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai penampungan air saat musim kemarau tiba.

“Embung memang menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh Pemkab Kudus guna mencegah banjir terjadi di tahun mendatang,”tandasnya.

Hanya saja, kata Fernando, pihaknya menyayangkan alasan ketiadaan anggaran yang dilontarkan oleh Plt Bupati. Menurutnya, dalam APBD Kudus ada banyak anggaran yang penggunaanya kurang mendesak, semestinya bisa dialihkan untuk kepentingan masyarakat lebih luas.

“Plt Bupati menyampaikan alasan anggaran pembuatan embung terkena refocusing. Bagi saya, semestinya Pemkab bisa mengalihkan anggaran kegiatan lain yang sekiranya kurang mendesak, digunakan untuk pembuatan embung ini,”tukasnya.

Baca Juga: 

Partai Demokrat Kudus Desak Pemkab Percepat Penyaluran Bansos Covid-19

Hartopo Sebut Sudah Rencanakan Embung di Kaliwungu dan Mejobo

Fernando kemudian mencontohkan adanya anggaran pembangunan Gedung DPRD Kudus yang tahun ini sudah teralokasikan sebesar Rp 6 miliar dari total anggaran sebesar Rp 13 miliar yang dibutuhkan. Menurutnya, lebih baik kegiatan tersebut bisa ditunda sehingga anggarannya bisa digunakan untuk penanganan banjir.

“Bisa digunakan untuk pembuatan embung atau penambahan pompa, sehingga jika banjir terjadi bisa diminimalisir. Toh, gedung DPRD Kudus saat ini kondisinya masih cukup bagus, dan belum mendesak ada tambahan bangunan lain,”kata politisi muda ini.

Di sisi lain, kata Fernando, pihaknya juga mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat yang ikut berperan membantu pemerintah dengan cara berdonasi dan membantu logistik ke masyarakat terdampak banjir.

Hal ini menunjukkan kalau masyarakat Kudus sadar bahwa penanganan banjir tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh elemen yang ada.

“Jadi, semestinya Pemkab juga bisa merespon ini. Saat masyarakat sudah peduli, Pemkab harus bisa mengimbangi dengan mengambil kebijakan yang solutif guna membangun infrastruktur pencegah banjir,”tandasnya.

Tm-Ab