blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat menerima suntikan vaksin Sinovac. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Seperti digigit semut dan tidak ada efek samping. Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo ketika ditanya bagaimana rasanya usai menjadi orang pertama yang divaksin di Kabupaten Kudus. Hartopo disuntik vaksin  Sinovac oleh dr. Noor Hadi di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, Senin (25/1) pagi.

“Rasanya seperti digigit semut. Tapi, setelah 30 menit saya tidak merasakan efek samping atau kejadian ikutan,” ungkapnya.

Usai Hartopo menerima vaksin, sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kudus mendapat giliran divaksin. Tak hanya itu, Plt. Dinas Kesehatan, para direktur Rumah Sakit di Kudus, dan tokoh lingas agama juga mendapatkan vaksin. Vaksinasi hari ini merupakan tahap pertama yang nantinya diikuti 5.618 tenaga kesehatan di Kabupaten Kudus.

“Ini diawali oleh saya, Forkopimda, dan unsur tokoh lainnya. Nantinya, vaksinasi diikuti ribuan nakes di Kudus,” imbuhnya.

blank
Pejabat Forkopinda berfoto bersama usai mendapat suntikan vaksin. foto:Suarabaru.id

Tetap Disiplin Prokes

Seperti diketahui, vaksin Sinovac telah tiba di Kudus sejak Sabtu (23/1). Kedatangan vaksin, lanjut Hartopo, menjadi angin segar guna menekan kasus Covid-19. Terlebih, vaksin Sinovac telah teruji aman dan halal. Hal tersebut mendapat kepastian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu takut.

“Aman dan halal. Itu sudah pasti. Apalagi sudah dikonfirmasi institusi yang berwenang, yakni BPOM dan MUI. Jadi, masyarakat jangan takut,” jelasnya.

Jika tiba waktunya masyarakat Kudus divaksinasi, Hartopo tetap meminta masyarakat Kudus agar tak terlena. Pihaknya meminta masyarakat tetap menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun). Upaya kewaspadaan harus selalu diutamakan.

“Jangan pernah terlena. Meski nantinya sudah divaksin, masyarakat harus tetap terapkan 3M,” ucapnya.

Rencananya, tahap pertama vaksin dimulai 25 Januari – 28 Januari. Sebanyak 8 rumah sakit, 19 Puskesmas, dan 2 klinik mendapat kuota vaksin. Hartopo menargetkan, vaksinasi dapat diberikan kepada 200 penerima per hari.

“Mudah-mudahan lancar dan sesuai target,” pungkasnya.

Tm-Ab