KUDUS (SUARABARU.ID) – Warga Kabupaten Kudus, berharap Sungai Piji dan Dawe untuk segera dinormalisasi menyusul banjir yang kembali melanda pemukiman warga di Kecamatan Mejobo akibat luapan air sungai yang semakin dangkal sehingga daya tampungnya menurun.
“Sudah saatnya sungai yang mengalami pendangkalan yang semakin parah untuk segera dinormalisasi. Banjir yang melanda Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, ini salah satunya karena adanya limpahan air dari Sungai Dawe,” kata Kepala Desa Golantepus Nur Taufiq, Rabu (20/1).
Ia memastikan setiap musim hujan dengan intensitas hujan yang tinggi, Desa Golantepus akan banjir, seperti yang terjadi Selasa ini. Tercatat ada 630 rumah warga yang menjadi korban.
Selain menggenangi jalan dan perkampungan, ternyata ada 30-an rumah warga yang tergenang dengan ketinggian 20-30 sentimeter.
Banjir Kudus Meluas, Ratusan Rumah Tergenang
Dampak Pandemi, PT Nojorono Turun ke Golongan II
Ia juga sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Kudus. Selain Sungai Dawe, Sungai Mrisen juga perlu dinormalisasi dan perlu dibuatkan pintu pengontrol untuk mengalirkan air ke Sungai Poceho agar tidak mudah terjadi banjir.
Kepala Desa Temulus Suharto juga berharap Sungai Piji dan Dawe segera dinormalisasi karena dampaknya dirasakan oleh warganya setiap musim hujan selalu kebanjiran karena adanya limpahan air dari sungai setempat.
Apalagi, lanjut dia, sungai setempat sudah ditinjau oleh bupati maupun Gubernur Jateng, sehingga sudah saatnya dilakukan normalisasi.
Camat Mejobo Aan Fitriyanto menambahkan menormalisasi Sungai Dawe dan Sungai Piji memang perlu dilakukan.
Pendangkalan yang terjadi di kedua sungai tersebut, kata dia, memang mendesak dilakukan karena banjir akan terus terjadi di wilayah Mejobo. Sejumlah tanggul sungai juga perlu diperbaiki karena mengalami penurunan.
Hari ini saja, kata dia, banjir akibat meluapnya air dari kedua sungai tersebut mengakibatkan banjir di Desa Golantepus, Mejobo, Temulus, dan Kesambi.
Total rumah yang tergenang banjir mencapai puluhan rumah dengan ketinggian genangan banjir bervariasi. Sedangkan jalan perkampungan juga banyak yang tergenang banjir sehingga mengganggu aktivitas warga.
Pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana juga tengah melakukan penilaian di kedua sungai tersebut, sebagai tahapan untuk dilakukan pemeliharaan.
Ant-Tm