blank
ilustrasi/maluku news

Oleh: JC TukimanTarunasayoga

blank
JC Tukiman Tarunasayoga

Menengarai pemimpin itu memiliki mentalitas jago atau mentalitas babon, – salah satunya -, ialah tiliklah keputusan dan tindakan kebijakannya. Kalau ia selalu berkeputusan dan bertindak sisan gawe, nah …dialah pemimpin bermental jago; namun sebaliknya kalau ia setiap kali kok manggamara belaka, ahh…babonlah dia itu.

Ada contoh sangat membuktikan model kepemimpinan sisan gawe ini, yakni keputusan dan tindakan Pemerintah terkait pembubaran sebuah ormas baru-baru ini, berikut penertiban (baca: pembongkaran) segala atribut atau pun papan namanya.

Memang waktunya beriringan dengan pimpinan ormas tersebut sedang menjalani proses hukum. Keputusan dan tindakan kebijakan seperti ini bukan mumpung, apalagi dumeh;  tetapi lebih tepatnya harus disebut sisan gawe.

Contoh lain sangat spektakuler tentulah terkait penanganan Covid-19 berikut fase vaksinasi massal yang segera akan berlangsung. Ini keputusan serta tindakan kebijakan yang sangat bermental jago, sangat jelas sisan gawe-nya; oleh karena itu kondisi ke depan semacam apa yang akan terjadi, dapatlah diperkirakan dengan lebih jelas, tegas, dan lugas (JTL).

Memang sisan gawe bukan hanya menggambarkan segala sesuatunya JTL, tetapi JTL itulah hasilnya.Apa yang masih akan diragukan kalau segalanya JTL? Tidak ada keraguan lagi.

Sisan Gawe

Sisan gawe berarti dibarengake enggone nandangi; dan makna serta ajarannya sangat mendalam,  karena siapa saja didorong untuk tidak tanggung-tanggung ketika berkeputusan dan bertindak.

Keputusan dan tindakan itu seyogianya total, jangan separo-separo, dan dalam ungkapan lain sering disebut aja minggring-minggring, aja mangro tingal, artinya jangan penuh keraguan karena akan setengah-setengah saja hasilnya.

Baca Juga: Kerta Aji Tahun 2021

Sisan gawe juga memompa semangat agar mulai dari merancang sampai dengan mengeksekusi dalam tindakan, orang benar-benar matang memikirkan dan mempertimbangkannya.

Sisan gawe menjadi bukti mentalitas jago karena hanya orang-orang berjiwa pemberanilah yang (akan) bertahan terhadap segala hambatan. Orang semacam inilah yang hatinya membara oleh paribasan “Rawe-rawe rantas, malang-malang putung,” dan bermodalkan nyala bara api inilah segala keputusan dan tindakannya JTL.

Mereka yang bermental babon, memang tidak senang, lalu bikin ulah, menggoda-goda, menyemooh, bahkan dengan berbagai cara kemudian nyinyir penuh cela dan serapah.

Alangkah baiknya bagi siapa pun, – utamanya parapemimpin – , bersedia belajar untuk bermental jago sisan gawe ini. Model pembangunan tambal sulam memang harus sudah ditinggalkan dan gantilah dengan model sisan gawe.

Kalau tambal sulam dana yang ada itu diecer-ecer kareben rata (karepe), tetapi pasti tidak akan tuntas, apalagi awet. Sedangkan model sisan gawe,mendorong ke kerja fokus, kendati mungkin terkesan tidak merata karena fokus berarti mengutamakan atau memrioritaskan yang memang dianggap mendesak dan terpenting.

Maka wajar, – karena focus – , serapan dana untuk penanganan Covid-19 berikut vaksinasi massalnya akan besar dan rasanya ngalah-ngalahke kegiatan lainnya. Namun percayalah, hasilnya kelak akan JTL.

Kukukluruk…….kukukluruk…..kukukluruk……….

(JC Tukiman Tarunasayoga, Pengamat Kemasyarakatan)