JEPARA (SUARABARU.ID) – Hamparan pasir putih sepanjang 1,2 km, air laut yang jernih serta pantai yang landai menjadikan Pantai Ombak Mati, Desa Bondo, menjadi salah satu potensi wisata laut eksotis di Semenjung Tanjungjati, bagian paling barat Semenangjung Muria.
Apalagi saat matahari tenggelam, eksotika alamnya semakin tergores kuat hingga pengunjung dapat menikmati lukisan alam yang luar biasa indah. Kanvas alam yang memadukan kehangatan matahari, laut biru tak bertepi dan dan awan nan indah membentang dilangit luas.
Karena itu Ombak Mati menjadi salah satu kawasan wisata unggulan pantai Jepara. Nama Ombak Mati sendiri muncul karena pantai ini nyaris tidak terdengar debur ombak saat musim kemarau tiba.
Kota di ujung utara pulau Jawa ini memang memiliki panjang garis pantai lebih 82 km mulai dari dari pantai Tanggul Tlare di Kecamatan Kedung hingga pantai Clering di Kecamatan Donorojo. Pantai Ombak Mati sendiri jaraknya hanya sekitar 17 km dari pusat kota Jepara. Walaupun terletak di Kecamatan Bangsri, tetapi pengunjung dari arah kota Jepara dapat menempuh rute perjalanan yang lebih singkat, Jepara – Mlonggo – Bondo.
Jarak tersebut relatif dekat untuk dapat menikmati eksotika pantai berpasir putih yang sangat memanjakan jiwa. Apalagi jalan kearah pantai ini telah dibangun dengan jalan hotmix yang mulus dan lebar. Bukan hanya itu, sejak beberapa tahun terakhir warga setempat juga kini telah mendirikan sejumlah kedai makan dengan kekuatan utama olahan ikan laut dengan berbagai varian resep.
“Kini ada 58 buah kedai yang menjadi pelengkap keindahan Pantai Ombak Mati sebagai kawasan tujuan wisata di Jepara,” ujar Trinaningsih, Ketua Paguyuban Pandansari wadah para pelaku wisata yang ada disana. Paguyuban ini dibentuk untuk menciptakan Sapta Pesona, bukan saja pantai yang semakin cantik, tetapi juga pengeloalannya secara baik, ujar Trinaningsih, seorang guru yang juga mengelola Kedai Pondok Ungu.
Di pantai ini menurut Trisnaningsih pengunjung bisa menikmati masakan laut seperti ikan bar, cumi,udang, kepiting, rajungan. Adapun yang istimewa adalah pindang serani masakan sup ikan khas Jepara . Minuman yang disajikan juga bermacam jus buah, kelapa muda atau kopi Tempur, Kopi Damarwulan, Kopi Tanjung, Kopi Dudakawu dan juga kopi khas dari desa-desa pegunungan di Jepara.
Sementara Tenny, pengelola Cafe Omah Laut mengungkapkan saat musim kemarau laut yang biru dan tenang pengunjung bisa bermain air, mendayung kano atau bermain Paddleboard dan menerbangkan layang-layang. “Beberapa wisatawan asing pun datang kesini untuk berjemur menikmati pantai. Juga mulai banyak acara keluarga, komunitas, remaja, pemuda pemudi, anak sekolah, rombongan reuni atau gathering bisa beracara disini,” tutur perempuan yang juga aktif dikegiatan kebudayaan di Jepara.
Bahkan di musim hujan dengan angin yang cukup kencang, ternyata pantai ini juga ideal untuk bermain kitesurfing. “Kondisi alam dimusim hujan itu bisa dimanfaatkan oleh Stanislav Stex, wisatawan dari dari Polandia untuk bermain kitesurfing,” ujar Tenny yang juga aktif di kegiatan layang-layang nasional dan internasional. Karena itu sayang jika keindahan pantai ini kemudian diabaikan saat anda mengunjungi Jepara.
Untuk wisatawan baik lokal maupun asing yang ingin menginap kini di Pantai Ombak Mati tersedia beberapa penginapan, seperti Homestay M&M – 0852 2648 4493, Homestay Pondok Indah – 0812 2881 351, Homestay Raden & Sultan – 0812 2911 0345, Homestay Griya Mulya – 0852 0177 9236 dan Homestay Omah Laut – 085 327 888 733. Bahkan untuk Homestay Omah Laut pemesanan kamar bisa dilakukan di situs online “: booking.com dan Agoda.
Hadepe-ua