WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Gundukan sampah setinggi sekitar 40 meter di TPA di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Selomerto Wonosobo longsor pada Sabtu (12/12) lalu.
Akibatnya, tempat pengolahan kompos dan tinja tertimbun material longsor. Sehingga menyebabkan kerugian material ditaksir mencapai 1,5 miliar.
“Ini kejadian bencana alam. Longsornya tempat pembuangan akhir sampah ini akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak beberapa hari yang lalu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo, Widi Purwanto, Selasa (15/12).
Menurutnya, berdasarkan hasil dari investigasi yang dilakukan, longsor diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi sejak hari Jumat (11/12) sampai Sabtu (12/12) lalu. Dampaknya, sampah yang menggunung ambrol dan longsor.
Sehingga tumpukan sampah yang sudah penuh ini longsor dan menimbun tempat pengolahan sampah. Gundukan sampah tidak bisa menahan air hujan yang meresap ke dalam tumpukan bekas sampah.
Aset Pemkab
Longsor karena adanya pergeseran tumpukan sampah ini terjadi pada Sabtu (12/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Tidak ada warga yang berada di tempat saat gundukan sampah longsor.
Menurut dia, akibatnya tanah seluas 3 ribu meter tertimbun sampah. Memang sebagian besar milik Pemkab dan hanya sekitar 20 meter yang milik warga sekitar.
“Tempat pengolahan kompos dan tinja serta peralatan-peralatan yang merupakan aset milik Pemkab Wonosobo juga ikut tertimbun sampah. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar,” katanya.
Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Karena lokasi yang terkena longsoran sebagian merupakan lahan milik warga dan tempat bangunan TPA milik pemerintah. Saat kejadian longsor juga tidak ada warga yang berada di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
“Kerugian berasal dari peralatan-peralatan pengolahan kompos yang ikut tertimbun bekas sampah yang menggunung. Selain itu ada beberapa pohon juga yang tertimbun,” pungkasnya.
Muharno Zarka-Wahyu