SEMARANG (SUARABARU.ID)– Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga dengan menjalankan berbagai program pelatihan dan pemberdayaan semasa pandemi covid-19, mendapat dukungan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Tengah (Baznas Jateng).
”Kami ingin mewujudkan tujuan Baznas, yaitu mengubah mustahik atau orang yang berhak menerima zakat menjadi muzakki atau pemberi zakat. Alhamdulillah, program kita sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Ketua Baznas Jateng, Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Minggu (13/12/2020).
Menurut dia, masyarakat harus terus berjuang di tengah pandemi. Kegiatan tidak boleh berhenti, tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
BACA JUGA : Plt Bupati Kudus Tanam 10 Ribu Bibit Penghijauan di Bukit Puser Angin
”Beragam program dilaksanakan, antara lain menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan, seperti budi daya lele, jangkrik, cacing sutera, pelatihan mencukur, pertukangan, pelatihan UMKM untuk ibu-ibu rumah tangga dan sebagainya,” tambahnya.
Diungkapkan Kiai Darodji, Baznas Jateng hingga November 2020 telah menghimpun dana Rp 52 miliar, dari zakat tambahan penghasilan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng, dan menyalurkannya kepada warga yang berhak, melalui program-program yang dijalankan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen meminta, Baznas Jateng memperkuat program-program padat karya dan pelatihan keterampilan, yang melibatkan masyarakat miskin semasa pendemi.
Contoh Baik
”Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan dana APBD untuk mengentaskan kemiskinan, pengurangan pengangguran, serta pemberdayaan masyarakat. Terlebih saat pandemi covid-19 seperti sekarang, peran Baznas sangat dibutuhkan,” ujar Taj Yasin.
Dijelaskan Wagub, Baznas telah membantu pemerintah menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan partisipasi pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan warga.
”ASN dan pejabat di Pemerintah Provinsi sudah memberikan contoh yang baik mengenai pengumpulan zakat pendapatan. Sekarang saatnya mengajak warga sadar zakat, sehingga tidak hanya zakat dari para ASN, tetapi juga perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta, NU, Muhammadiyah, dan organisasi-organisasi lainnya. Gotong-royong ini diharapkan bisa mengobati ekonomi masyarakat,” tukas dia.
Ant-Riyan