blank
Inilah Rumah Atsiri Indonesia. Gedung yang dindingnya berupa roster dikirim langsung dati Bulgaria tahun 1963 (1). Bunga kenikir ternyata ada yang berwarna putih (2). Seorang pengunjung menyentuh tanaman rosemary yang memunculkan aroma khas (3). Raka, pemandu di RAI memberi penjeasan kepada pengunjung tentang penyulingan minyak atsiri (4). Dua pengunjung sedang berada di taman marigold atau kenikir. Foto-foto: Widiyartono R.

ADA yang menyebutkan kenikir. Bahkan ada yang menyebutnya kembang tahi ayam atau tembelekan. Tetapi namanya sebenarnya sangat indah marigold yang nama ilmiahnya Calendula officinalis. Barangkali tanaman ini tumbuh di halaman rumah Anda. Indah sekali warnanya, kuning. Apalagi kalau tanaman ini berada dalam satu lahan yang agak luas. Bagaikan lautan kuning.

Sebenarnya warna bunga ini tak hanya kuning, tetapi juga merah bahkan putih. Yang khas memang baunya, ada yang nyegrak (menyengat) sangat keras bahkan terkesan sengir. Namun tidak semua jenis bunga marigold ini berbau nyegrak keras. Ada yang baunya biasa-biasa saja.

Baca juga Nepal van Java, Kampung Unik di Punggung Sumbing

Tidak banyak yang tahu, bahwa bunga tembelekan ini ternyata punya manfaat tinggi. Ya, bila kita menonton film India, memang bunga ini menjadi bagian dari ritual religious, sebagai kalung bunga untuk ritus agama. Tetapi manfaat lainnya, yang barangkali tidak banyak dipahami, bunga ini bisa diambil minyaknya, yaitu minyak atsiri marigold yang diperoleh melalui cara penyulingan.

rumah atsiri indonesia
Bunga kaca piring (ceplok piring) yang sedang diproses untuk diambil sariwanginya menggunakan kotak berisi mentega putih. Foto: Widiyartono R.

Memang banyak bunga yang mengandung minyak atsiri seperti mawar, cempaka atau kaca piring atau orang Jawa menyebutnya ceplok piring yang memang sangat wangi. Sudah barang tentu melati, kemuning, kenanga, kantil, dan lain-lain.

Bunga marigold mengandung senyawa karotenoid dengan kandungan lutein pada bunga yang sangat pekat, 80-90 persen. Karetinoid adalah antioksidan yang efisien dan penting buat manusia.

Rumah Atsiri Indonesia

Tentang bunga marigold yang disuling menjadi atsiri ini, bisa kita dapati di Rumah Atsiri Indonesia yang berlokasi di Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar. Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, mengajak sekitar 30 wartawan untuk mengunjungi Rumah Atsiri Indonesia itu dalam tajuk Jateng on The Spot.i

Kabid Pemasaran Setyo Irawan dan Kasi Pengembangan Pasar Tanti Apriani turut serta dalam acara Jateng on The Spot yang tak hanya mengunjungi Rumah Atsiri Indonesia saja, tetapi pada hari kedua mengajak ke Dusun Butuh, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Di sini rombongan berkunjung ke dusun di punggung Sumbing itu, yang dikenal sebagai Nepal van Java.

Rumah Atsiri Indonesia memang belum lama bangkit kembali. Menurut penjelasan Raka, staf di Rumah Atsiri Indonesia (RAI), keberadaan rumah atsiri ini sebenarnya sudah sejak tahun 1963. Waktu itu Bung Karno menjalin kerja sama dengan pemerintah Bulgaria, untuk membuat pabrik minyak citronella atau minyak atsiri di Tawangmangu ini.

“Bangunannya sebagian besar masih asli. Raster yang dipasangs ebagai tembok itu dibawa langsung dari Bulgaria. Kayu-kayu dan atapnya juga masih asli. Yang baru hanya kaca-kaca dan baja,” kata Raka.

Bangunan ini sempat mangkrak lama, hingga tahun 1985 dilelang ke swasta. Tetapi baru tahun 2015, bangunan ini kebali berfungsi. Bukan sebagai “pabrik” atsiri, tetapi lebih ke edurekreasi dengan fasilitas MICE (meeting incentive convention and exhibition).

Kompleks ini terintegrasi penuh antara museum, laboratorium, kebun, toko, dan restoran. Kita bisa menyaksikan proses penyulingan minyak atsiri yang diawali dengan pengukusan daun, kemudian uapnya didinginkan, dan terpisahlah antara air dan minyak atsiri.

Juga ada yang unik, cara “menyedot” sari wangi bunga ceplok piring atau cempaka. Disediakan sebuah kotak, dan di dalamnya sudah ditaruh mentega putih. Kemudian bunga-bunga itu diletakkan di pinggir kotak, dan ditutup selama iga hari.

“Setelah tiga hari harum aroma bunga sudah hilang, dan harus kita ganti. Wangi bunga ini terserap oleh mentega putih. Dan inilah yang kita proses menjadi atsiri,” kata Raka.

Aneka Tanaman

Aneka tanaman yang punya aroma khas ada di sini. Dari daun, akar, atau bunganyalah tanaman-tanaman itu diambil minyaknya. Yang sudah sering kita kenal, misalnya sereh yang ternyata ada dua macam yaitu sereh dapur yang biasa digunakan memasak dan sereh wangi. Keduanya bisa diambil minyaknya.

Ada sekitar 50 spesies tanaman atsiri di sini. Selain sereh tadi, ada rosemary, kayu putih, eucalyptus, kayu putih, mint yang ternyata banyak sekali jenisnya, lada dan jinten yang juga biasa dijadikan bumbu dapur, lavender pengusir nyamuk, cendana, sedapmalam, dan tentunya marigold atau kenikir itu.

blank
Marigold kuning, tak cuma indah tetapi ternyata bisa diambil minyak esensialnya. Foto: Widiyartono R

Pengunjung bisa menikmati rekreasi di taman dengan pemandu. Tetapi selalu diingatkan, agar pengunjung tidak memetik atau menyobek daun atau bunga kecuali bila dianjurkan. Untuk tanaman yang langka, memang dilarang menyentuh. Tetapi seperti sereh, kita boleh menyobek sedikit daunnya untuk menghirup aromanya.

Pengunjung bisa menyaksikan proses penyulingan di laboratorium. Juga bisa ke museum untuk melihat kembali bagaimana sejarah minyak esential ini sejak 2.000 tahun sebelum masehi. Di sana ada peralatan produksi yang digunakan sejak awal pabrik citronella ini berdiri. Boto-botol tua yang umurnya sudah 50 tahunan dan mesin destilasi kuno.

Bila pengunjung sudah capek dan ingin beristirahat, bisa menuju restoran. Memesan kopi atau minuman lainnya. Juga aneka makanan dengan menu western atau Indonesian cuisine. Hawa Tawangmangu yang sejuk di kaki Gununglawu, menjadikan segala makanan yang kita nikmati menjadi begitu sedap.

Karena lokasinya di kawasan Tawangmangu, maka selepas puas berkeliling di RAI, kita bisa melanjutkan ke tempat wisata lainnya, misalnya ke Grojogan Sewu, Bukit Sekipan, Cemorokandang, dan lain-lain.

Ayo, kapan datang ke sini?

Widiyartono R