JEPARA(SUARABARU.ID) – Pelonggaran kegiatan masyarakat yang tidak disertai dengan kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan, membuat angka penyebaran covid-19 di Jepara terus bertambah. Bahkan kini posisinya kembali mendekati zona merah.
Bahkan Senin ( 30/11-2020) malam, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, Muh Ali S.Kep, M.Mkes kembali merilis data 29 orang warga Jepara kembali terpapar Covid-19.
Dengan demikian jumlah akumulatif warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19telah mencapai 2.633 orang dan mengantarkan Jepara keposisi 4 besar di Jawa Tengah. Sementara prosentase warga yang masih terkonfirmasi Covid-19 semakin meningkat hingga mencapai 16,18 persen. Ini merupakan angka tertinggi setelah Jepara turun ke zona oranye Agustus lalu.
Sedangkan angka kematian Jepara juga terus bertambah hingga sampai Senin kemarin tercatat 197 orang atau 7,48 persen.
“Angka kematian ini terus meningkat tajam. Jika pada minggu ke 45 dan 46 baru 5 dan 4 orang, pada minggu ke 47 naik menjadi 12 orang dan naiktajampada minggu ke 48 menjadi 17 orang,”ujar Ketua Tim Ahli Satgas Covid-19, dr Fakhrudin saat memaparkan hasil kajian tim dalam rapat koordinasi Satgas Senin (30/11-2020) di Gedung Shima Jepara berlangsung.
Dengan melihat indikator yang ada menurut Fakhrudin, Jepara yang sejak 9 Agustus sudah masuk ke zona oranye dan bahgkan telah mendekati zona kuning pada September-Okotober lalu, kini justru mendekati kembali zona merah.
“Karena itu gerakan 3 M yaitu memakai masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan harus digencarkan disamping 3 T yaitu testing, trecing dan treatment,” ujarnya.
Sementara dari portal resmi Satgas Penanganan Covid-19 pada peta sebaran diperoleh data, sampai saat ini dari 195 desa/kelurahan tinggal 8 desa / kelurahan di Jepara yang pada posisi zona hijau. Desa tersebut adalah desa Papasan, Tempur, Dudakawu, Jugo, Karimunjawa, Kemujan, Parang dan desa Nyamuk.
Hadepe-ua