blank
Tenaga (tim) medis dari Puskesmas Jepon sedang melakukan pemeriksaan swab test salah satu warga Desa Seso, Kecamatan Jepon, Blora, Selasa (1/12/2020). Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali terjunkan tenaga kesehatan (nakes) ke Desa Seso, Kecamatan Jepon, Blora, Jawa Tengah, untuk melakukan swab test warga setempat, Selasa (1/12/2020).

Hari ini sebanyak 15 warga menjalani swab test di kantor Balai Desa Seso, sebagai tindak lanjut ditemukannya 27 warga yang terpapar Covid-19.

Pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Henny Indriyanti, mengatakan swab test digelar oleh tim nakes dari Puskesmas Jepon.

“Iya hari ini tim swab ke Balai Desa Seso, mereka kawan-kawan nakes dari Puskesmas Jepon,” kata Henny, Selasa (1/12/2020).

Swab test ini dilakukan sebagai upaya contact tracing (penelusuran kontak), digelar mulai pukul 09.00 WIB.

Petugas datang dengan alat pelindung diri (APD) lengkap tiba di Balai Desa Seso, dan langsung melakukan swab test.

“Untuk hari ini swab 15 orang, Kamis besok swab lagi sekitar 25 orang,” jelas Henny yang juga pejabat Administrasi Umum Sekda Blora.

Diberitakan Senin (30/1/2020), sebanyak 27 warga Desa Seso, Kecamatan Jepon, Blora, dinyatakan terpapar virus corona. Diduga kasus baru itu menular dari kegiatan pengajian bulanan rutin.

Menurut mantan Kepala Dinkes setempat, Henny Indriyanti, kasus baru itu terdeteksi setelah ada satu warga terpapar Covid -19, selanjutnya dilakukan contact tracing, dan ditemukan warga lainnya tertular virus corona.

Terpisah Kepala Desa (Kades) Seso, Ngatmin, membeber data jumlah warga yang terpapar Covid -19 hasil dari test swab nakes Puskesmas Jepon, 27 warganya dinyatakan positif virus corona.

Karantina

“Swab pertama 18 November 2020 ada 11 orang positif virus corona, swab kedua 25 November 2020 sebanyak 16 yang positif, jadi semua 27 warga kami positif Covid -19,” jelas Ngatmin.

Dampak dari penularan virus corona tersebut, kegiatan pengajian dihentikan sementara dan warga yang terpapar Covid -19 diharuskan karantina (isolasi) mandiri di rumah.

Sementara itu sudah hampir sepekan, lima dari 16 kecamatan di Blora, Jawa Tengah, masih berstatus zona merah (zona resiko tinggi) pesebaran Covid-10, yakni Kecamatan Kunduran, Cepu, Jepon, Blora, Ngawen dan Todanan.

Enam kecamatan lainnya, masih dalam status zona orange (zona resiko sedang pesebaran Covid-19), terdiri Kecamatan Japah, Bogorejo, Tunjungan, Banjarejo, Jati dan Kecamatan Kedungtuban.

Lima kecamatan lagi, terdiri Kecamatan Kradenan, Sambong, Jiken, Kunduran, Randublatung, berstatus zona kuning (zona resiko rendah), beber pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Henny Indriyanti, Senin (30/11/2020).

Untuk pesebarannya pada Senin (30/11/2020), menurut Plt Kepala Dinkes Blora, masih ngegas dengan tambahan 33 kasus baru Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sehingga total warga Kabupaten Blora yang positif terpapar semuanya 1.326 kasus.

Sementara ini pasien yang meninggal dunia di kabupaten penghasil kayu jati bertambah satu orang pada Minggu (29/11/2020), sehingga jumlah warga meninggal yang terpapar virus corona menjadi 65 pasien.

Ditambahkan Henny, meningkatnya kasus baru warga positif Covid-19, seiring bertambahnya program pemeriksaan swab test, sehingga kini keseluruhan berjumlah mencapai 9.653 sasaran swab.

Khabar menggembirakan, pasien yang sembuh berdasar hasil swab-lab polymerase chain reaction (PCR) sehari ini bertambah 34 orang, kini total pasien yang sembuh menjadi 908 orang, lanjut Henny Indriyanti.

Adapun saat ini terdapat 14 pasien yang dirawat di rumah sakit, dan 257 pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri, dengan jumlah pemeriksaan swab sampai hari ini mencapai 9.543 sasaran, jelas pejabat Sekretaris Umum Sekda Blora

Wahono-Wahyu