PURWOKERTO (SUARABARU.ID)– Uji coba pembelajaran tatap muka akhirnya dihentikan Pemerintah Kabupaten Banyumas, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu dilakukan, seiring dengan meningkatnya kasus covid-19 di wilayah itu.
”Uji coba pembelajaran tatap muka dihentikan, ruang kelas ditutup,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (23/11/2020).
Dia menjelaskan kebijakan itu ditempuh, sebagai upaya pengendalian penularan covid-19 di Kabupaten Banyumas, khususnya di lingkungan pendidikan. ”Semua pembelajaran tatap muka di bawah kewenangan Pemkab Banyumas, tidak boleh ada,” ujarnya.
BACA JUGA : Jelang Pilkada Serentak, 33 Anggota Polsek Kunduran Lakukan Swab Test
Sebelumnya, Bupati Achmad Husein menyatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka, seiring dengan ditemukan kasus positif covid-19 di lingkungan sekolah.
”SMP Negeri 6 Purwokerto ditutup, dan akan dievaluasi selama 14 hari ke depan, karena ada satu guru yang positif. Hari ini ada pemberitahuan, besok sudah mulai tutup,” ungkapnya kala itu.
Dia menyebutkan, SD Negeri Panembangan, Kecamatan Cilongok, yang sebelumnya telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka, tetap boleh melaksanakannya.
Kendati demikian, sekolah lain yang sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dapat mengajukan izin melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Total 1.225 Orang
”Jika sekolah berencana menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, para guru wajib menjalani swab atau tes usap lebih dulu,” tutur dia.
Oleh karena kasus covid-19 di Kabupaten Banyumas cenderung meningkat, dia akhirnya memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka.
Berdasarkan data yang disajikan melalui laman covid19.banyumaskab.go.id per tanggal 23 November 2020, pukul 09.30 WIB, jumlah warga Kabupaten Banyumas yang terkonfirmasi positif covid-19 sejak terjadinya pandemi hingga sekarang, mencapai 1.225 orang.
Terdiri dari 807 orang dinyatakan sembuh, 39 orang meninggal dunia, serta 379 orang masih terkonfirmasi positif, 158 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, 27 orang di fasilitas isolasi khusus, dan 221 orang menjalani karantina mandiri.
Ant-Riyan