CILACAP (SUARABARU.ID)– Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto menyebutkan, ratusan hektar sawah di Kabupaten Cilacap terdampak banjir, yang terjadi pada pekan terakhir Oktober lalu.
”Area persawahan yang terendam banjir ada di Kecamatan Kroya dan Nusawungu, kebetulan baru persemaian, belum ada pertanaman,” kata Supriyanto di Cilacap, Rabu (4/11/2020).
Kini ratusan hektar sawah di dua kecamatan yang dilanda banjir itu telah menjalani proses pengolahan, sehingga siap untuk ditanami kembali dengan benih hasil persemaian. Namun sebelumnya lahan sawah harus diolah ulang, untuk dilakukan persemaian kembali.
BACA JUGA : Petani Banyumas Diuntungkan dengan Adanya La Nina
”Kalau yang di Kecamatan Kroya, kami sudah ada datanya. Tetapi yang di Nusawungu, kami masih melakukan pendataan di lapangan,” jelas dia.
Menurut dia, luasan persemaian yang terendam banjir di Kecamatan Kroya mencapai 24,5 hektar. Dan untuk lahan siap tanam ada seluas 490 hektar.
Terkait dengan hal itu, Supriyanto menambahkan, pihaknya akan mengupayakan bantuan benih bagi petani yang terdampak banjir.
Oleh karena itu, imbuh dia, musim tanam pertama tahun 2020-2021 khususnya di Kecamatan Nusawungu dan Kroya, dipastikan mundur.
Antisipasi
Dia mengakui, sektor pertanian tidak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasi dampak fenomena La Nina moderat, dan puncak musim hujan pada Desember-Januari mendatang.
”Kalau diberi bantuan benih, akan disemai di mana? Meskipun persemaiannya bisa dilakukan di tempat lain, tapi kalau ada banjir, mau tanam di mana?” tanya dia.
Kendati demikian, pihaknya akan mencoba memetakan area persawahan yang rawan banjir maupun sawah yang terbebas dari banjir.
Dari hasil pemetaan itu, nantinya sawah-sawah yang masuk kategori aman karena berada di daerah yang agak tinggi, produktivitasnya akan ditingkatkan. Hal itu dilakukan, demi mendukung ketahanan pangan Nasional khususnya di Kabupaten Cilacap.
Riyan
