blank
Raja Sapta Oktohari (Ketua Umum KOI). Foto: antara

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Swiss, terkait keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Hal itu seperti disampaikan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (4/11/2020).

”Kami mohon kepada Presiden, agar bisa berkunjung ke kantor IOC di Lausanne, Swiss, dan Presiden setuju. Ini tentunya akan sangat membantu proses pencalonan kita sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032,” kata Raja Sapta.

BACA JUGA : Grand Design Sistim Keolahragaan Nasional Dilaporkan ke Jokowi

Dia menyampaikan hal itu, usai mengikuti rapat terbatas melalui video conference dengan topik ‘Rencana Pencalonan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Olimpiade Tahun 2032’, yang dipimpin langsung Jokowi.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir yang juga anggota IOC asal Indonesia, juga pernah mengunjungi markas IOC di Swiss, pada Oktober 2020 lalu.

Pada Olimpiade 2032, Indonesia akan bersaing dengan negara lain yang juga ingin menjadi tuan rumah, seperti Australia, Jerman, Unifikasi Korea, Qatar dan India.

”Dalam ratas tadi juga kami sampaikan, banyak keunggulan yang dimiliki Indonesia. Kami cukup percaya diri berkompetisi dengan negara-negara lain, mengingat keadaan cuaca maupun suhu yang relatif stabil di Indonesia. Selain itu, situasi keamanan, keramahan, kuliner, dan keindahan alam yang menjadi pertimbangan utamanya,” ungkap Raja Sapta lagi.

Dokumen Sejarah
Presiden Jokowi, imbuh dia, juga sudah mengirimkan surat pada 2018 lalu, berisi penawaran resmi Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

”Yang kita lakukan hari ini adalah perjuangan, yang nantinya akan jadi legacy, karena surat Presiden RI yang dibuat pada 2018 itu, sudah menjadi dokumen sejarah yang mengangkat harkat dan martabat Indonesia ke level yang lebih tinggi di kancah olahraga dunia. Yakni menjadi kandidat tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032,” tambah Raja Sapta.

Bila Indonesia diberi kepercayaan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, menurut dia, akan terukir sejarah baru dunia olahraga di Nusantara.

”Untuk pertama kalinya Olimpiade diadakan di Asia Tenggara. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan semua kepercayaan yang dimaksud, dan kami memohon dukungan seluruh masyarakat Indonesia, untuk berjuang bersama, dan membuktikan Indonesia juga mampu menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032,” pintanya.

Optimistis
Terkait dengan penganggaran, menurut Raja Sapta, hasil dari rapat terbatas menyatakan, bila Indonesia menjadi tuan rumah, anggaran akan dikucurkan dengan tahun jamak (multi years) selama tiga tahun, yang sifatnya konsultasi.

”Salah satu proses penting dalam bidding ini adalah polling. Sehingga kami sangat butuh dukungan dari masyarakat Indonesia. IOC juga sudah menyampaikan, bahwa kota yang akan menjadi tuan rumah adalah kota yang memiliki legacy, sustanibility, support masyarakat, dan eco-friendly,” tambah dia​​​​​​​.

Meski Indonesia terdampak covid-19 khususnya dari sisi ekonomi, namun dia optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan stabil dan membaik.

”Kita cukup confidence dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan kita bisa menjadi tuan rumah Olimpiade maupun Paralimpiade yang terbaik,” harap Raja Sapta.

Riyan