SURABAYA (SUARABARU.ID) – Kementerian Sosial (Kemensos) mulai menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VII bagi warga Jawa Timur yang termasuk dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menteri Sosial Juliari P Batubara saat kunjungan kerja ke Kota Surabaya, Rabu (7/10/2020), dalam rangka menyaksikan pencairan BST Tahap VII dan distribusi BSB mengatakan, bahwa dengan adanya program tersebut berarti negara hadir di tengah rakyat saat pandemi.
“Bapak Presiden memberikan salah kepada masyarakat Surabaya. Saya hadir ke berbagai kota di tanah air untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi,” katanya saat menyaksikan penyaluran BST di Kantor Pos Besar Kota Surabaya.
Hadir mendampingi Mensos Juliari dalam kesempatan tersebut Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini dan Direktur Utama PT Pos Faizal R. Djoemadi.
Di Kota Surabaya sendiri untuk sasaran penerima BST ada sebanyak 225.255 KPM dengan nilai total Rp.67.576.500.000.
Sedangkan untuk penerima BST di Provinsi Jawa Timur untuk penyaluran sampai Oktober 2020 ada sebanyak 1.407.701 KPM dengan nilai Rp.422.310.300.000. Penyaluran dilakukan baik melalui PT Pos maupun Bank Himbara.
Selain BST, BSB, dan bansos lain dari Kemensos, pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bansos.
“Misalnya BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja, kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga menyiapkan bansos. Cukup banyak. Bapak Presiden berharap, dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat, ” katanya.
BST Bantu Warga Terdampak Pandemi
BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Tujuannya untuk mengurangi beban dan meningkatkan daya beli masyarakat akibat pandemi. Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi,” kata Juliari.
Mensos yang biasa disapa Ari ini mengatakan, sejak Juli lalu, bansos tunai ini sudah memasuki Gelombang II. Indeksnya ditetapkan sebesar Rp300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020.
“Ini merupakan tambahan ya. Karena pada Gelombang I sudah pernah kami salurkan. Penambahan periode penyaluran pada Gelombang II ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat, ” katanya.
Penerima BST ditetapkan sebanyak 9 juta KPM yang berdomisili di luar Jakarta dan Bodetabek. Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi yang datanya diverifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah.
Data KPM BST ini kemudian dikirimkan ke Kemensos untuk disaring kembali sebelum akhirnya bansos disalurkan.
Dalam kesempatan tersebut Mensos berpesan kepada KPM untuk memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan yang sudah didapatkan.
Mensos Ari juga menyampaikan terima kasih kepada mitra Kemensos yakni PT Pos yang menyalurkan BST dan Perum Bulog yang mendistribusikan beras.