blank
Gudang pupuk bersubsidi. foto:Ant/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 4.872 ton untuk memenuhi kebutuhan petani yang mulai mempersiapkan musim tanam pertama (MT I) untuk komoditas tanaman padi.

“Dari tambahan alokasi sebanyak itu, meliputi pupuk Urea, SP36 dan ZA,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto melalui Anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Abdullah Muttaqin, Rabu (7/10).

Adapun penambahannya untuk alokasi pupuk Urea sebanyak 3.450 ton, SP36 sebanyak 262 ton, dan pupuk ZA sebanyak 1.160 ton, sedangkan pupuk NPK dan Organik tidak ada penambahan.

Sementara alokasi pupuk yang diterima sebelumnya, yakni untuk pupuk urea sebanyak 7.600 ton, pupuk SP36 sebanyak 813 ton, ZA sebanyak 2.565 ton, organik sebanyak 1.400 ton, dan pupuk NPK sebanyak 7.287 ton.

Dalam rangka memastikan kesiapan masing-masing gudang distributor pupuk besubsidi, lanjut dia, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perdagangan, dan Polisi juga sudah meninjau lokasi gudangnya.

Hasilnya, pupuk memang masih tersedia dan gudangnya juga siap menerima distribusi pupuk untuk disalurkan ke petani melalui kios pupuk lengkap (KPL).

Berdasarkan alokasi awal yang diterima, ketersediaan pupuk memang aman, namun untuk memenuhi kebutuhan petani pada bulan November dan Desember 2020 memang perlu ada penambahan alokasi pupuk sehingga diajukan penambahan alokasi.

Bagi petani yang kebutuhan pupuknya belum tercatat di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), dipersilakan membeli pupuk nonsubsidi karena semua toko penyalur pupuk atau kios pupuk lengkap (KPL) di Kabupaten Kudus sudah menyediakan pupuk nonsubsidi.

Petani di Kabupaten Kudus juga diminta untuk mengurus kartu tani, menyusul mulai fiberlakukannya pembelian pupuk dengan kartu tani.

Ant-Tm