KUDUS (SUARABARU.ID) – Angin segar nampaknya berhembus kepada tim Persiku Kudus musim ini. Tim berjuluk Macan Muria akan kembali mendapat gelontoran dana sebesar Rp 800 juta dari Perubahan APBD 2020.
Kepastian adanya kucuran dana tersebut sebagaimana disampaikan Plt Bupati Kudus Hartopo, usai sidang Paripurna Pengesahan Perubahan APBD 2020, Rabu (23/9). Dari rencana awal kucuran Rp 1,6 miliar, setelah proses pembahasan akhirnya hanya tinggal Rp 800 juta.
“Alokasi anggaran yang diberikan ini sesuai dengan kebutuhan dana yang telah diajukan manajemen untuk musim ini,”kata Hartopo.
Hartopo mengatakan, sampai saat ini, Persiku telah menerima dana senilai Rp 900 juta. Dengan rincian pencairan termin pertama senilai Rp 400 juta dan termin kedua sebear Rp 500 juta.
“Kami tambahkan sebesar Rp 800 juta, sehingga totalnya dana yang dialokasikan untuk Persiku musim ini senilai Rp 1,7 miliar,” lanjutnya.
Dengan digelontorkannya nominal tersebut, Hartopo berharap Persiku bisa terus mempersiapkan tim untuk mengarungi Liga 3 Jawa Tengah. Sehingga bisa berprestasi di kancah bergengsi di Jawa Tengah tersebut.
“Manfaatkan potensi-potensi lokal sehingga pembinaannya berjalan,” tandasnya.
Terpisah, Manajer Persiku Kudus Sunarto mengatakan penggelontoran dana tersebut akan digunakan semaksimal mungkin untuk mempersiapkan tim. Sehingga, ketika kompetisi bergulir, kesiapan tim sudah lebih dari cukup.
“Kami akan pergunakan semaksimal mungkin, sehingga bisa berbicara banyak dengan anggaran yang diberikan pada kami,” ucap dia.
Walau demikian, pihaknya tidak memungkiri jika anggaran yang diberikan belum bisa dikatakan cukup. Namun pihaknya berjanji akan memaksimalkan semua potensi yang ada, termasuk anggaran yang tersedia.
“Kami juga tengah berupaya menggaet pihak swasta untuk menyuport kami,” jelas dia.
Diketahui, Persiku Kudus sebenarnya mendapat anggaran sebesar Rp 2 miliar dari APBD murni 2020. Dengan pembagian Rp 1,7 miliar untuk Persiku senior dan Rp 300 juta untuk junior.
Namun dalam perjalanannya, uang tersebut sebagian diantaranya digunakan untuk membayar hutang managemen Persiku 2019. Walau demikian, Pemkab Kudus menyatakan urusan tersebut telah rampung.
Komisi D DPRD Kudus pun meminta manajemen baru dan manajemen lama duduk bersama. Didampingi Askab PSSI dan KONI sebagai induk dari manajemen. Hal tersebut dilakukan untuk transparansi anggaran yang sempat membuat kisruh Askab dan manajemen baru.
Tm-Ab