JAKARTA (SUARABARU.ID)– Hasil penyelidikan, Polisi berhasil mengungkap bahwa sejoli pembunuh dan pemutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) coba menghilangkan jejak dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara mengganti seprai tempat mereka menghabisi nyawa korban di tempat tidur.
“Mereka juga beli sprei baru dan cat warna putih untuk cat bercak darah di tembok,” kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta pada Kamis, 17 September 2020.
Begitu banyak bercak darah yang timbul akibat aksi keji pasangan itu. Hal ini sempat mereka lakukan karena waktu mereka menyewa apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat memang cukup panjang.
Mereka menyewa apartemen sejak 7 hingga 12 September 2020. Dengan demikian diduga mereka masih menghitung punya waktu cukup lama untuk mengecat bercak darah tersebut.
Kemudian, korban yang dimutilasi dibawa memakai dua koper dan satu ransel. Mereka hendak mengubur jasad korban. Namun, sebelumnya jasad disembunyikan di Apartemen Kalibata City.
Saat jasad termutilasi disimpan di Kalibata City, akhirnya mereka dapat rumah kontrakan di Cimanggis, Depok. Mereka membayarnya memakai uang korban yang dikuras dan berencana mengubur korban di area rumah kontrakan.
“Waktu kejadian tanggal 9 mereka sewa sampai 12. Kemudian mereka pindahkan koper ke sebuah apartemen di Kalibata di lantai 16. Di sana mereka simpan korban,” katanya.
Sementara itu, golok dan gergaji yang dipakai memutilasi korban hingga kini masih raib. Begitu pun pisau untuk menusuk korban. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, kedua benda itu sengaja dibuang korban guna menghilangkan jejak. Hingga kini, pihaknya masih mencari keberadaan benda-benda tersebut.
“Jadi barang-barang itu sengaja dibuang mereka” kata Yusri.
Sebelumnya diberitakan, polisi menemukan sosok mayat laki-laki diduga menjadi korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu sore, 16 September 2020. Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Supardi membenarkan ada penemuan mayat korban mutilasi itu.
“Sudah diambil Polda, tapi kita juga periksa saksi-saksi di sini, barusan ada sekuriti kita periksa,” kata Supardi ketika dikonfirmasi, Rabu, 16 September 2020.
Viva-Wahyu