KUDUS (SUARABARU.ID) – Sekitar 2.400 mahasiswa baru Universitas Muria Kudus (UMK) akhirnya mengikuti Sapamaba melalui virtual atau daring. Hal ini dilakukan menyusul belum meredanya pandemi Covid-19.
Rektor UMK Dr Suparnyo mengatakan, dalam pelaksanaan Sapamaba kali ini memang berbeda, karena pandemi. Maka dilakukan penyesuaian agar kegiatan Sapamaba tetap terlaksanakan walaupun masih kondisi pandemi seperti saat ini.
”Wisuda beberapa waktu lalu kita adakan drive thru,untuk Sapamaba juga dilaksanakan secara daring,” kata Suparnyo.
Meski digelar secara daring, namun tidak mengurangi esensi kegiatan Sapamaba yang berlangsung. Pelaksanaan Sapamaba dilakukan selama tiga hari, mulai dari 14 – 16 September 2020.
Hari pertama berisi tentang akademik,mulai dari visi misi UMK, penjelasan akademik dan program merdeka belajar, pengenalan fakultas dan prodi, pelayanan sistem IT hingga kegiatan akademik dan non akademik pada skala internasional.
Untuk hari kedua, lebih kepada pembekalan kepada mahasiswa terkait kebencanaan atau mitigasi bencana, belanegara dan gerakan anti radikal, penanggulangan narkobahingga pendidikan anti korupsi, terakhir terkait dengan pendidikan anti korupsi.
Sementara untuk hari ketiga berisi tentang kemahasiswaan. Hari ketiga nantinya mahasiswa akan dikenalkan tentang organisasi kampus, baik badan eksekutif mahasiswa (BEM) hingga unit kegiatan mahasiswa (UKM). ”Dari sana mahasiswa bisa memilih sesuai bakat atau keinginannya ketika hendak berorganisasi di kampus,” terangnya.
Pada hari ketiga juga akan dijelaskan tentang program apa yang bisa diikuti mahasiswa. Baik program terkait kompetisi atau lomba hingga beasiswa apa yang bisa diakses oleh mahasiswa selama di UMK.
Rektor UMK Dr Suparnyo menambahkan, mahasiswa harus sudah mempersiapkan diri sejak awal, harus memiliki target atau cita-cita apa yang akan hendak diraih. ”Harus di siapkan sedari awal, ingin jadi bupati, menteri, pengusaha atau bahkan presiden, harus disiapkan sejak awal,” ujarnya.
Dirinya juga meminta agar mahasiswa bersyukur, karena tidak semua lulusan SMA memiliki kesempatan menjadi mahasiswa. Sehingga dalam belajar harus memiliki tekad kuat, harus menjadi mahasiswa yang kreatif, inovatif, berprestasi dan terus berkompetisi secara jujur.
Dirinya juga berharap agar mahasiswa bisa lulus tepat waktu, jangan sampai molor terlalu lama, harus tepat waktu. Karena orang tua juga bangga ketika melihat anaknya bisa lulus tepat waktu. ”Kesempatan menajdi mahasiswaadalah kesempatan yang berharga, jadi manfaatkan dengan baik,” imbuhnya.
Tm-Ab