KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus mewajibkan para wisatawan dari luar daerah yang hendak mengunjungi sejumlah objek wisata di Kudus untuk membawa hasil tes cepat (rapid test) covid-19 sebagai upaya mencegah penularan virus corona.
“Aturan tersebut sudah kami sampaikan kepada pengelola jasa tour and travel, termasuk para wisatawan dari luar daerah yang sudah masuk ke Kota Kudus,” kata Kepala Urusan Tata Usaha UPTD Pengelolaan Perparkiran dan Terminal Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Reno Agung, Rabu (26/8/2020).
Agung menambahkan, aturan tersebut akan diberlakukan bersamaan dengan dibukanya kembali Terminal Wisata Kudus yang saat ini masih tahap sosialisasi.
BACA JUGA: Tenaga Kesehatan di Kudus yang Meninggal Bertambah Jadi Tiga Orang
Meskipun baru dibuka kembali, hari ini (26/8) Terminal Wisata Kudus sudah kedatangan dua bus yang mengangkut peziarah dari Bogor dan Madura.
“Karena kebetulan ada yang menggunakan agen tour, maka pihak agennya kami berikan sosialisasi sehingga ketika membawa tamu lagi ke Kudus harus dilengkapi dengan surat sehat atau tes cepat covid-19 dari daerahnya,” katanya.
Sementara rombongan peziarah yang terlanjur, hanya diminta untuk mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan serta diukur suhu tubuhnya dan melakukan jaga jarak.
“Mereka yang sudah terlanjur datang, begitu mereka turun dari bus langsung diminta mencuci tangan serta diukur suhu tubuhnya oleh petugas,” jelasnya.
Koordinator Peziarah
Koordinator rombongan dari Bangkalan, Madura, Andi Khoirul mengakui para peziarah yang berjumlah 59 orang ini awalnya berangkat ziarah ke delapan makam wali pada Maret 2020, namun bertepatan dengan pandemi, sehingga harus diundur.
“Baru terlaksana sekarang. Kalaupun ada syarat hasil tes cepat corona belum mengetahui. Jika nantinya diminta persyaratan demikian tentunya akan disampaikan kepada wisatawan,” terangnya.
Ia mengakui, biaya tes cepat covid-19 per orang yang mencapai Rp 150.000 dinilai terlalu mahal sehingga ketika nantinya diberlakukan secara ketat, banyak calon wisatawan yang dimungkinkan membatalkan diri.
Sohib, salah satu wisatawan asal Bangkalan, Madura mengakui tidak begitu khawatir berziarah di tengah masa pandemi, sepanjang mematuhi protokol kesehatan.
Ant/Naf