TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)– Rencana dari ratusan petani tembakau di Kabupaten Temanggung yang berencana berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi demonstrasi di Istana Negara, pada Kamis (27/8/2020), didengar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dikabarkan, para petani tembakau itu akan menuntut pemerintah, untuk segera memberlakukan peraturan pembatasan importasi tembakau, dan meningkatkan pembelian tembakau Nasional. Selain itu, mereka menuntut pemerintah tidak menaikkan cukai rokok, karena sangat berdampak pada nasib petani tembakau.
Begitu mendengar hal itu, Ganjar Pranowo langsung meluncur ke Temanggung, pada Selasa (25/8/2020). Sambil mengecek sejumlah pabrik rokok besar di lokasi itu dan memastikan tembakau petani terbeli, kedatangan Ganjar juga bermaksud meredam suasana, agar tidak melakukan demo.
BACA JUGA : Ganjar Keliling Pabrik Rokok di Temanggung, Pastikan Tembakau Petani Terbeli
Saat pertemuan yang dilakukan di salah gudang tembakau di Temanggung, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Agus Parmuji menyampaikan kepada Ganjar, bahwa para petani tembakau Temanggung siap berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi demonstrasi.
Rencananya, rombongan berkekuatan 1.200 orang akan berangkat hari Rabu, dan menggelar aksi pada Kamis di Istana Negara.
”Aksi ini memang sudah direncanakan sejak seminggu yang lalu. Kami akan berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi demonstrasi. Tuntutan kami agar pemerintah melindungi petani, dengan regulasi yang memihak petani Nasional,” kata Agus.
Menurut dia, selama ini regulasi pusat tidak memihak pada petani, khususnya petani tembakau. Terkait regulasi pembatasan impor tembakau, meski sudah dibuat aturannya, namun belum dilaksanakan sampai saat ini.
”Belum lagi kami mendengar akan adanya revisi terkait peraturan itu, yang kami nilai semakin menyulitkan petani. Makanya kami sudah sepakat, berangkat ke Jakarta untuk aksi mengepung Istana,” imbuh dia.
Digagalkan
Menurutnya, dengan ketidakpastian itu, para petani tembakau khawatir peristiwa tahun lalu terjadi lagi. Di saat petani sedang panen raya, pemerintah justru mengumumkan kenaikan cukai rokok.
”Pengalaman tahun kemarin, jangan sampai terulang tahun ini. Tahun lalu pas lagi panen, pemerintah menaikkan cukai rokok, sehingga berdampak pada pembelian perusahaan terhadap tembakau petani. Kami tidak ingin peristiwa-peristiwa semacam itu terjadi lagi, dengan ketidakjelasan regulasi saat ini,” tegasnya.
Namun rencana demonstrasi para petani tembakau itu akhirnya batal. Dengan sabarnya, Ganjar meminta para petani tembakau tidak melakukan aksi demonstrasi ke Istana Negara.
”Wis manut karo aku, mengko aku sing ngurus. Panjenengan ora usah mangkat Jakarta, ora usah demo. Nanti biar saya yang menyelesaikan. Setuju mboten (Percaya sama saya, nanti saya yang akan urus. Semua tidak usah berangkat ke Jakarta, tidak usah demo. Setuju apa tidak-red),” ujar Ganjar menenangkan, dan dijawab setuju oleh para petani tembakau itu.
Ganjar bahkan sudah memahami apa yang menjadi persoalan para petani tembakau itu. Di tengah perjalanan menuju ke lokasi itu, Ganjar bahkan sudah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian, terkait tuntutan petani itu.
”Saya coba bergerak lagi soal ini. Saya sudah coba WA Pak Mentan, tapi belum dijawab, mungkin beliau sibuk. Tapi intinya, ora usah demo lah, bisa diomongkan. Sampean mending ning omah wae. Nek aku ora iso ngrampungke, monggo budhal (Semuanya lebih baik di rumah. Kalau saya tidak bisa menyelesaikan, silakan berangkat-red),” tegasnya.
Petani Lokal
Ganjar menerangkan, dirinya sengaja ke Temanggung untuk bertemu para petani, yang berencana untuk demo itu. Dia meminta petani untuk tidak melakukan demo, dan membiarkan dirinya yang bekerja, dengan menyampaikan tuntutan petani tembakau kepada Pemerintah Pusat.
”Saya bilang ojo demo, maka melalui teman-teman petani ini, saya mohon kepada Pak Menteri Pertanian, ini teman-teman petani meminta agar pembatasan importasi tembakau segera dieksekusi. Ini sudah lama sekali, mereka menunggu cukup lama,” terangnya.
Dia meminta Pemerintah Pusat lebih melindungi petani lokal dibanding impor dari luar negeri. Dia juga meminta, agar keputusan pembatasan importasi itu bisa segera dilaksanakan.
”Apa iya, petani tembakau kita yang sudah menanam, harus kalah dengan tembakau impor? Apa iya, kita tidak bisa membantu petani? Mari kita membantu para petani yang sudah turun temurun menekuni bisnis ini, agar bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” pungkasnya.
Usai pertemuan Agus Parmuji menyatakan, APTI sepakat untuk menunda aksi. Para petani sepakat menyerahkan penyampaian aspirasinya pada Ganjar kepada Pemerintah Pusat.
”Barusan saya juga menghubungi teman-teman provinsi lain, semua sepakat menunda demo, hingga ada kabar lebih lanjut dari Pak Gubernur,” terang dia.
Hery Priyono-Riyan