WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Desa Timbang Kecamatan Leksono Wonosobo, Yoga Pranama, mengibaratkan media sosial (medsos) itu laksana sebuah sarung, yang bisa dipakai seseorang untuk apa saja.
“Sarung jika dibuat bebet (sarungan) untuk sholat atau ngaji itu baik. Tapi jika sarung untuk kudungan (menutup kepala) untuk mencuri atau berbuat kejahatan lain, itu tidak baik,” katanya.
Yoga Pranama mengatakan hal itu, disela-sela mendampingi kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, di desanya, Sabtu (15/8).
Menurut Yoga, medsos untuk mengakses ilmu pengatahuan dan tehnologi, memasarkan produk UMKM dan kuliner, itu sangat positif. Bisa menambah pengalaman dan meningkatkan produk UMKM.
“Tapi medsos untuk menipu, mengakses pornografi dan menebarkan permusuhan antar sesama, itu yang tidak perlu. Sama saja medsos untuk bebuat kejahatan,” katanya.
Aman Covid-19
Karena itu, sambungnya, generasi muda milenial saat ini, bisa bijak dalam memanfaatkan medsos. Gunakan untuk berkomunikasi secara positif. Jadikan media belajar dan sarana bisnis, untuk memasarkan produk UMKM.
“Era digital saat ini medsos bisa dimanfaatkan untuk belajar dan bisnis. Jangan sampai medsos malah hanya sekadar untuk bergunjing yang tidak berguna atau mengakses hal-hal negatif,” tegasnya.
Terkait pemberlakuan new normal (kelaziman baru), di masa pandemi Covid-19, warga agar tetap patuh memenuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, demi menjaga keamanan penularan virus Corona.
“Jika keluar rumah, saya minta warga untuk selalu pakai masker. Rutin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Jaga jarak antar sesama dan senantiasa jaga kesehatan diri dan lingkungan,” katanya.
Wonosobo sebulan lalu, bebernya, sempat zero dari kasus positif Covid-19. Tapi kini ada lagi warga yang terpapar virus Corona. Artinya, ancaman penyakit Covid-19 masih berbahaya dan ada di depan mata.
Muharno Zarka-Wahyu