JEPARA,(SUARABARU.ID) – SMPN 1 Jepara bisa saja menjadi salah satu sekolah yang siap dengan konsep pembelajaran online. Sementara sejumlah sekolah masih mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan pembelajaran dalam jaringan yang saat ini lagi menjadi trend
Pembelajaran daring bagi SMPN 1 Jepara dikembangkan bukan hanya karena adanya kebijakan stay at home, sekolah dirumah karena pandemi, tetapi sekolah SMP tertua di Jepara sejak satu tahun yang lalu memang telah mempersiapkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung program pembelajaran.
Bahkan menurut Kepala SMPN 1 Jepara, Ahmad Nurrofiq, S.Pd,M.Pd, para guru telah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daring, sebagai acuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
“Kami mengunakan program pembelajaran dengan microsoft team, penugasan dengan microsoft form, buku sebagai sumber belajar dari e-book,” ujar Ahmad Nurrofiq.
Untuk daring pengganti tatap muka digunakan microsoft team, sehingga guru bisa melihat wajah anak-anak. Sementara untuk penugasan dan evaluasi kita gunakan microsoft form.
Karena itu pengamatan kami dalam pembelajaran daring ini anak-anak antusias mengikuti pembelajaran. Rata-rata ketidakhadiran hanya 5 murid per mapel.
“Disinilah Guru Bimbingan dan Konseling berperan untuk memberikan bimbingan daring guna memberikan motivasi, termasuk mengenakan pakaian seragam saat pembelajaran daring ,” ungkapnya.
Sementara orang tua menurut Ahmad Nurrofiq belum ada yang menyampaikan keluhan resmi ke sekolah. Hanya berdasarkan informasi tidak resmi ada yang mengeluhkan bahwa daring boros biaya karena menggunakan kuota.
“Padahal untuk siswa 1 angkatan kelas 7 misalnya, rata-rata Rp. 8 juta per bulan yang dibiayai dari sekolah. Ini belum termasuk kuota guru,” ujarnya
Sementara bagi anak yang belum memiliki hand phone, sekolah memberikan pinjaman beserta dengan kuotanya. “Kami siapkan 302 buah tablet untuk siswa dan guru,” ungkap Ahmad Nurroiq.
Hadepe – ua