KUDUS (SUARABARU.ID) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus Masan mendesak Pemkab Kudus segera membangun jaringan internet di tiap desa. Hal tersebut menyusul fenomena saat ini dimana banyak siswa yang kesulitan akses internet di saat pembelajaran daring.
Hal tersebut disampaikan Masan saat melakukan sidak di Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus, Kamis (30/7). Dalam kesempatan tersebut, Masan menyampaikan keprihatinannya atas kendala pembelajaran daring yang banyak dialami siswa di Kudus.
“Banyak orang tua sambat beli kuota untuk belajar daring anaknya. Biayanya lebih mahal dari swasta, dalam satu bulan ada yang harus beli lebih dari Rp 300 ribu,” kata Masan.
Oleh karena itu menurutnya, fenomena seperti ini harus segera dicari pemecahan masalahnya. Jika tidak, akan sangat memberatkan orang tua ataupun wali murid.
“Karena inilah kami mendorong dinas terkait merumuskan pemecahan masalahnya,” ujarnya.
Salah satu solusi mudah, kata Masan, adalah pemerintah memberikan subsidi ataupun menggratiskan WiFi bagi para siswa-siswi yang mengikuti sekolah online. Subsidi tersebut bisa menggunakan dana BOS yang sudah ada.
Namun, untuk jangka panjang, kata Masan, pihaknya akan mendesak Pemkab Kudus mendorong pembangunan jaringan internet di semua desa. Pihaknya ingin Kudus bisa menjadi smart city dimana semua tempat bisa terkoneksi dengan internet cepat.
“Kami ingin mencontoh Banyuwangi yang ada Kampung Smartnya, di mana tiap rumah sudah terkoneksi internet,”lanjut dia.
“Tak hanya bisa dimanfaatkan untuk sekolah daring, jaringan internet cepat ini nantinya juga bisa dimanfaatkan UMKM-UMKM untuk memasarkan dagangannya via internet,” jelas dia.
Sementara, Plt Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada mengatakan, sebenarnya anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa diperuntukkan guna membeli kuota. Namun tidak bisa untuk semua siswa. “Jika semuanya, nanti kegiatan lainnya tidak bisa dijalankan,” lanjut dia.
Jaringan Internet Desa
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kudus, Kholid Seif menyatakan, Pemkab Kudus sebenarnya sudah sarana jaringan internet untuk seluruh wilayah Kabupaten. Hanya saja, jaringan yang ada saat ini kapasitasnya masih sangat kecil dan perlu ada penambahan kapasitas lagi.
“Jadi ibarat jalan, jaringan yang kita punya ini seperti gang kecil saja. Perlu penambahan kapasitas, agar jaringan yang ada bisa seperti jalan tol,”kata Kholid yang didampingi Sekretaris Dinkominfo, Yusie Sasepti.
Ditambahkan, tahun ini memang ada anggaran penambahan jaringan tersebut yang besarnya sekitar Rp 400 juta. Padahal, untuk membangun jaringan hingga ke seluruh wilayah Kudus, diperlukan anggaran sekitar Rp 5-6 miliar.
“Ya mungkin akan dibangun secara bertahap, sesuai kemampuan keuangan daerah,”tandasnya.
Tm-Ab