blank
Mbah Runtikah (83) di depan rumahnya yang reyot di Desa Kradenan, Kecamatan Ambal, Kebumen.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SU ARABARU.ID) – Simpati dan kepedulian terhadap MbahRuntikah (83), nenek tuna netra yang hidup sebatang kara di rumah reyot di Dukuh Krajan RT 03 RW 02, Desa Kradenan, Kecamatan Ambal, Kebumen , kini terus mengalir.

Hal itu menyusul survai yang dilakukan Paguyuban Sedulur Kebumen ke rumah janda yang hidup sendirian di rumah kurang layak huni tersebut, beberapa hari lalu. Survei diinisiasi tokoh Paguyuban Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan, dihadiri Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Dandim 0709 Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang dan segenap aktivis paguyuban.

Hadir pula Camat Ambal Edy Purwoko dan sejumlah insan pers di Kebumen. Survei dilakukan menyusul temuan dari salah satu anggota paguyuban asal Ambal, Hardi Nugroho, bahwa di wilayah pantai selatan Kebumen itu masih ada warga yang perlu ditolong karena hidup sebatang kara. Bahkan nenek  83 tahun itu selain papa juga menyandang disalibilitas alias tuna netra sehingga sangat pantas dibantu.

blank
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan menyerahkan sembako kepada mbah Runtikah, nenek sebatang kara yang rumahnya reyot.(Foto:SB/Ist)

Menurut Sungeng Budiawan, pihaknya telah melakukan bedah rumah di Kabupaten Kebumen sebanyak 23 rumah. Biasanya bedah rumah dilakukan spontan setelah Sedulur Kebumen menerima informasi dari berbagai pihak tentang adanya warga kurang mampu yang belum tersentuh bantuan Pemerintah.

Selama ini bedah rumah Sedukur Kebumen juga dibantu oleh Pemkab Kebumen, Forkompinda, pimpinan perbankan dan BUMD, PLN, serta segenap anggota paguyuban secara patungan dan gotong royong. Bahkan sejumlah tokoh dan putra daerah yang sukses di perantauan juga aktif berpartisipasi di setiap bedah rumah.

blank
Rumah Mbah Runtikah (83) yang tidak layak huni akan segera dilakukan bedah rumah oleh Paguyuban Sedulur Kebumen.(Foto:SB/Ist)

“Kami berterima kasih atas kepedulian Pemkab, Forkompinda, BUMD, para pengusaha ,termasuk  pejabat TNI dan Polri asal Kebumen yang masih tetap peduli dengan daerah asalnya. Mereka biasanya langsung transfer ke rekening atas nama bedah rumah dan setelah kita survai segera kami salurkan untuk bedah rumah maupun membantu fasilitas rumah warga yang kekurangan,”jelas Sugeng.

Komper Wardopo