Kepala Satpol-PP Kabupaten Wonogiri, Waluyo, menyatakan, pemantauan pelayanan daftar ulang PPDB dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Corona Virus Disease (Covid)-19. ”Kami memantau tentang penerapan protokol kesehatan pada pelayanan daftar ulang,” tegasnya.
Wabah Corona
Pemantauan menyangkut keberadaan fasilitas sekolah dalam mengantisipasi penularan wabah virus corona. Seperti fasilitas penyediaan air untuk cuci tangan memakai sabun (CTMS), pengukuran suhu badan menggunakan alat thermogun, pengaturan pentingnya jaga jarak terkait physical distancing, dan kewajiban mengenakan masker.
”Untuk hasil pemantauan sementara, semua sekolah yang melakukan pelayanan daftar ulang, telah menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona dengan baik,” ujar Kepala Satpol-PP Wonogiri, Waluyo.
Sementara itu, dari Kecamatan Puhpelem (70 Kilometer arah timur laut Kota Wonogiri), diperoleh informasi PPDB di SMK Negeri 1 Puhpelem diwarnai keresahan warga. Pemicunya, karena banyak anak yang bermukim dekat dengan gedung sekolah, justru tidak dapat diterima masuk bersekolah di SMK Negeri 1 Puhpelem.
Tidak Diterima
Camat Puhpelem, Jaiman, dan Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri, Sriyono, menyayangkan tentang banyaknya anak yang bermukim di lokasi sekitar gedung sekolah, justru tidak dapat diterima masuk di SMK Negeri 1 Puhpelem.
Pada hal, dulu sekolah itu didirikan pemerintah, dengan harapan agar para lulusan SMP di wilayah setempat, dapat meneruskan pendidikannya di sekolah negeri terdekat.
Kepada Camat Puhpelem, Kepala SMK Negeri 1 Puhpelem, Joko Widagdo, menyatakan, PPDB diatur oleh Dikbud Provinsi Jateng, dengan mendasarkan rangking nilai masing-masing pendaftar. Sekolah, tidak berwenang mengambil kebijakan untuk memprioritaskan penerimaan anak-anak di sekitar sekolah.
Bambang Pur