BOJONEGORO (SUARABARU.ID)– Perkembangan Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran–Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur, yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC), menunjukkan capaian yang signifikan.
Meski dalam kondisi yang tergolong sulit, mulai dari harga minyak mentah dunia yang terjun bebas, hingga krisis kesehatan yang melanda seluruh dunia, memang sedikit banyak berdampak terhadap pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini.
”Namun berkat upaya yang tekun, kerja keras dan terukur, serta mengikuti protokol kesehatan, jajaran manajemen dan seluruh pekerja PEPC, mampu melalui semua itu,” jelas Edy Purnomo, Manager JTB Site Office & PGA PT Pertamina EP Cepu, Selasa (16/6/2020).
BACA JUGA : Direktur RSUD Blora Tak Kuasa Menahan Permintaaan Pulang Paksa Keluarga Pasien Positif Covid-19
Ditambahkan dia, setelah merampungkan pemboran empat sumur di Jambaran East (JE), meliputi sumur JAM-3, sumur JAM-5 dan sumur JAM-8, serta completion sumur existing JAM-4 ST, kali ini PEPC akan memulai tajak sumur di Jambaran Central (JC).
Pelaksanaan tajak sumur di Jambaran Central (JC) ini, ditandai dengan menggelar doa bersama masyarakat dan anak yatim piatu, di lokasi Jambaran Central, Bojonegoro.
Doa bersama ini, lanjut Edy, dilakukan secara sederhana, dan dengan undangan terbatas, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ada pun di Jambaran Central ini, terdapat dua sumur baru yang akan dilakukan pemboran, yakni sumur JAM-6 dan sumur JAM-7.
Sementara itu, Manager Drilling Engineering PEPC, Bambang Purwanto, yang hadir dalam acara doa bersama itu menambahkan, dalam pekerjaan tajak sumur ini, pihaknya meminta doa dan dukungan dari warga sekitar, supaya prosesnya dapat berjalan lancar dan aman. ”Kami berharap, pemboran ini bisa berjalan lancar dan aman,” harap Bambang.
Sesuai Jadwal
Jika lancar, pekerjaan drilling 100 persen bisa rampung pada November tahun ini. Dan saat ini telah menyelesaikan 60 persen (empat sumur pemboran) di Jambaran East, dan penyelesaian yang 40 persen (dua sumur pemboran) di Jambaran Central.
Bambang mengungkapkan, pemboran dua sumur lagi dalam Project JTB ini, diperkirakan membutuhkan waktu lima bulan lagi. Sehingga pada November 2020 mendatang, pemboran diharapkan dapat rampung seluruhnya.
Ada pun Project JTB total memiliki enam sumur produksi, dengan kapasitas satu sumur mampu memproduksi gas rata-rata sekitar 60 MMSCFD.
Edy Purnomo menambahkan, dalam acara doa bersama ini, PEPC juga memberikan sumbangan kepada 74 anak yatim piatu, yang berasal dari desa sekitar.
”Prosesi ini kami adakan bersama dengan perwakilan warga dan anak yatim piatu. Menandai akan dimulainya pekerjaan, maka doa dari semuanya semoga bisa membantu kelancaran pekerjaan di Jambaran Central dan seluruh Proyek JTB,” tegas Edy.
Gresik-Semarang
Sementara itu Sekretaris Kecamatan Purwosari, Dyah Enggarini menyatakan siap membantu dan men-support, jika PEPC memerlukan dukungan dari pihaknya.
”Kami siap memberikan fasilitas ataupun dukungan kemudahan koordinasi, jika pihak PEPC membutuhkan. Semoga proyek ini dapat membantu meningkatkan perekonomian warga,” harap Enggar.
Seperti diketahui, Proyek JTB mempunyai kapasitas 330 MMSCFD, dan ditargetkan memproduksi sales gas sebesar 192 MMSCFD, yang dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang.
Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan efek berganda, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jateng dan Jatim.
Wahono-Riyan