blank
Dua warga Desa Kembaran Kecamatan Kalikajar Wonosobo yang nekad menerbangkan balon udara diamankan petugas. Foto : SB/ Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Jajaran Pemerintah Kecamatan Kalikajar didukung Koramil dan Polsek setempat menindak tegas upaya penerbangan balon udara, baik yang hendak dilepas secara liar maupun ditambatkan pada tali sehingga terkendali.

Camat Kalikajar Bambang Triyono, Selasa (27/5), menyebut tindakan tersebut menjadi upaya preventif, selain demi keamanan penerbangan juga untuk menghindarkan munculnya potensi keramaian dan kerumunan massa pada saat balon diterbangkan.

“Hari ini, yang merupakan hari kedua monitoring dan patroli bersama di wilayah Kalikajar, tim bisa mengeksekusi dan menggagalkan 6 buah balon udara yg siap diterbangkan baik yg ditambatkan maupun yang akan dilepas oleh warga,” ungkapnya.

Balon-balon tersebut, menurut Bambang, disita untuk diamankan oleh tim yg terdiri dari Camat, Danramil dan Kapolsek, serta Kasi Trantib beserta sejumlah anggota TNI dan POLRI.

Dalam kesempatan tersebut, petugas juga mengamankan 2 orang pembuat balon udara yang merupakan warga Desa Kembaran Kecamatan Kalikajar Wonosobo.

“Keduanya diamankan, karena kurang kooperatif sehingga akan diberikan pembinaan oleh petugas di Polsek Kalikajar,” terangnya.

Selain upaya patroli dan pemantauan balon udara, tim gabungan disebut Bambang juga tetap menggencarkan pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19.

blank
Camat Kalikajar Wonosobo Bambang Triyono menunjukan balon udara yang baru disita dari warga setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

Kolong Merpati

Petugas gabungan melakukan penyisiran pula ke tempat kolongan merpati yang masih aktif, dan langsung merobohkan hingga penyitaan merpati serta dilakukan pembinaan terhadap para pelaku.

“Warga Kalikajar kami himbau tetap menjaga kesehatan dengan disiplin melakukan social distancing dan pembatasan pergerakan keluar atau masuk desa, demi memutus rantai penyebaran COVID 19,” tandasnya.

Ia bersama jajaran Forkompinca Kalikajar mengaku akan terus melakukan patroli wilayah hingga H+7 lebaran demi menghindarkan warga dari potensi membahayakan penerbangan dan penularan Covid-19.

Dari rilis yang diterbitkan AirNav Indonesia dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, penerbangan balon udara liar memang masih dilarang karena melanggar UU No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PPKS 101) tentang larangan menerbangkan Balon Udara di MCA atau Millitary Controlled Airspace.

“Dalam UU No 1 tahun 2009 itu disebutkan penerbangan balon udara liar akan dikenai sanksi. Yakni pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 500 juta rupiah,” pungkas Bambang.

Muharno Zarka/mm

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini