BLORA (SUARABARU.ID) – Di tengah pandemi covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, Senin (18/5/2020), menerima bantuan istimewa dari hasil penemuan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas.
Bantuan itu berupa alat deteksi temperatur tubuh otomatis, alat otomatis yang bermanfaat sebagai pencegahan kontak langsung dengan user saat pemeriksaan temperatur, sehingga mengurangi resiko tertularnya virus corona.
Dijelaskan pencipta alat deteksi tubuh otomatis, Dr. Asepta Surya Wardhana, untuk mengetahui (membaca) suhu tubuh tidak harus dekat seperti menggunakan alat thermogun atau laser thermogun yang banyak di gunakan saat ini.
“Dengan alat ini, mencatat suhu tubuh bisa dari jarak lima-sepuluh meter dengan objek, jadi aman dari penularan covid-19,” papar Asep, panggilan familier Asepta Surya Wardhana.
Sementara itu Dr. Puspa Ratu, kepala unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PEM) Akamigas yang berkampus di Cepu, Blora, menjelaskan untuk sementara ini baru dua alat deteksi temperatur tubuh otomatis dari total 25 unit untuk Pemkab.
“Saat ini baru dua alat deteksi temperatur tubuh otomatis kami serahkan ke Pak Bupati Blora, lainnya masih proses pembuatan,” jelas Puspa.
Tidak Ribet
Menurut Puspa, alat ciptaan Dr. Asepta Surya Wardhana sangat berrmanfaat di tengah pandemi Covid-19, karena selain tidak ribet, alatnya cukup dipasang di tembok atau tempat lain, tanpa harus mendekat pada objek.
“Besok kalau sudah siap, sisanya yang 23 unit segera kami kirim lagi ke Pemkab Blora,” tambah Puspa Ratu.
Saat menerima alat diteksi suhu tubuh otomatis, Bupati Blora Djoko Nugroho, menyampaikan terima kasih dan memberi apresiasi positif atas alat ciptaan PEM Akamigas.
“Bagus ini, ciptaan yang membanggakan kita semua, terima kasih ya, Pemkab Blora apresiasi positif,” kata Bupati Blora.
Perlu diketahui, Politehnik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, didirikan dan dikembangkan untuk merespons kebutuhan tenaga kerja terampil Indonesia bidang minyak dan gas bumi (migas) di nasional maupun internasional.
Untuk keperluan itu, program studi (prodi) PEM Akamigas disesuaikan program pengembangan vokasi yang link and match dengan badan usaha (BU) atau badan usaha tetap (BUT) bidang energi dan sumber daya mineral.
Dalam proses pembalajarannya, PEM Akamigas lebih mengedapankan peserta didik terjun langsung praktik lapangan di industri migas, dan praktik kerja dalam bentuk pemagangan.
PEM Akamigas telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU), dituntut untuk melakukan paradigma dari semua unsur pelaku di dalam PEM Akamigas, lulusannya pun telah bekerja dan jadi tenaga ahli di berbagai industri migas.
Wahono-trs