blank

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMA JT), membagikan sebanyak 1290 paket sembako kepada para dhuafa dan terdampak Covid-19. Penyerahan simbolis dilakukan Ketua PP Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Prof Dr KH Noor Achmad MA bersama Ketua PIMA JT Dr Hj Nur Kusuma Dewi MSi, di Aula MAJT, Sabtu (16/5/2020).

Ketua PIMA JT Dr Hj Nur Kusuma Dewi MSi menyatakan trenyuh di saat wabah Covid-19 masih mengganas justru PIMA JT dapat mengumpulkan donasi dalam bentuk dana dan natura yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Perhatian berbagai institusi dan pribadi ternyata malah tinggi sebagai ujud kepedulian sosial mereka di tengah Covid-19 ini. Besarnya sumbangan dari institusi maupun pribadi rata-rata naik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Maka PIMA JT merasakan hal tersebut sebagai keajaiban dari Allah SWT disertai rasa syukur tiada henti,” paparnya dengan nada terbata haru.

Disebutkan, dalam bakti sosial Ramadan 1442 hijriyah ini, PIMA JT berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 118.600.000, dan dalam bentuk natural seperti 2 ton beras bantuan dari PP MAJT, 150 paket sembako dari Baznas, BNI Cabang Undip 75 paket sembako. Udinus Rp 10 juta, Pands Collection sumbang Rp 15 juta dan lainnya. Sementara tahun 2019, sumbangan yang terkumpul Rp 100.500.000.

Sebelumnya, Ketua Panitia Bakti Sosial, Hj Lilik S Ahyani, Apt melaporkan, bakti sosial PIMA JT didistribusikan kepada fakir miskin dan  terdampak Covid seperti para penyapu jalan, jasa gojek, tukang becak, usaha informal yang omzetnya turun drastis dan lainnya.

Rencana,  menurut Ketua PIMA JT Dr Hj Nur Kusuma Dewi, setelah bakti sosial ini selesai, akan disambung dengan bakti sosial santunan untuk anak yatim pada 10 Muharom 1442 Hijriyah. Dia berharap, program ini berjalan lancar pula.

Ketua PP Masjid Agung Jawa Tengah Prof Dr KH Noor Achmad MA menyatakan respons tingginya atas program bakti sosial ini. Hal ini semakin membenarkan survey yang menunjukkan kepedulian umat Islam di dunia terhadap wabah Covid-19 semakin tinggi. Umat Islam dunia menunjukkan kepedulian yang membanggakan.

Masyarakat dunia pun semakin tersentuh dengan ajaran-ajaran Islam yang  disampaikan Rasulullah SAW. Termasuk tentang wabah Covid-19, yang harus diatasi dengan cara lockdown dan budaya hidup bersih. Dunia baru tersadar, ternyata lockdown itu merupakan konsep yang diajarkan Rasulullah SAW, termasuk konsep mengatasi krisis ekonomi di tengah paceklik sebagaimana diajarkan Nabi Yusuf AS.

Prof Noor Achmad menegaskan, wabah yang dialami masyarakat dunia hingga saat ini belum seberapa dibanding nanti saat datang yajul majul menjelang kiamat yang diprediksi sebagai pandemi terdahsyat dalam sejarah umat manusia. Untuk itu, Prof Noor mengajak umat Islam senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Riyan/Sol

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini