blank
SMA Negeri 1 Wonogiri didirikan Tanggal 1 Agustus 1962. Tumbuh berkembang menjadi sekolah favorit terakreditasi A.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Selagi Surat Keterangan Lulus (SKL) belum diterbitkan, telah ada 100 siswa SMA Negeri 1 Wonogiri yang dinyatakan diterima di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bergengsi di Tanah Air.

Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Wonogiri, Endang Sunarsih, melalui Wakasek Bidang Humas, Purwadi, Senin (4/5), menyatakan, sebanyak 67 siswa tersebut diterima di PTN melalui jalur SNMPTN. Yakni di UNS Surakarta, Undip Semarang, UGM Yogyakarta, ITB Bandung, IPB Bogor, UI Jakarta, UNEJ Jember, Unbraw Malang, dan di Poltekes Negeri.

Menurut Purwadi, yang diterima di PTN melalui jalur SNMPTN  sebanyak 67 siswa, diterima melalui jalur SPMB UNS sebanyak 19 siswa, diterima melalui jalur prestasi Poltekes 6 siswa, diterima melalui jalur SPTN Politeknik Negeri 2 siswa, diterima di Sekolah Vokasi UGM 5 siswa, diterima melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) UGM 1 siswa. ”Jumlah yang sudah diterima di PTN sebanyak seratus siswa,” jelas Purwadi.

Seratus Persen
Sebagian siswa lainnya, menunggu proses seleksi dari Perguruan Tinggi (PT) berikatan dinas. Melalui rapat pleno dewan guru, pada tahun pelajaran 2019/2020 ini, SMAN 1 Wonogiri meluluskan sejumlah 395 siswa yang terdiri atas 287 siswa program IPA, 72 program IPS, dan program Bahasa 36 siswa. Lulus seratus persen yang pengumuman kelulusannya dilakukan secara online.

blank
Untuk pertamakalinya sekolah mengumumkan kelulusan secara online. Melarang corat-coret dan konvoi motor di jalanan. Gantinya, dilakukan aksi penggalangan dana peduli Covid-19.

Pengumuman kelulusan untuk kali pertama dilakukan secara online. Ini berkaitan dengan upaya mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan wabah virus corona.

Sebagaimana yang terjadi belakangan ini, proses belajar mengajar telah dilakukan dengan sistem Daring (dalam jaringan), untuk menghindarkan tatap muka. Pengumuman kelulusan siswa pun, juga dilaksanakan melalui jejaring internet, yang dapat diakses lewat ponsel, tanpa harus menghadirkan para siswa ke sekolah.

SMA favorit yang didirikan 1 Agustus 1962 dan terakreditasi A ini, telah mengupayakan dan melarang aksi corat-coret baju seragam dan hura-hura konvoi kendaraan bermotor di jalanan, sebagai efuoria perayaan kelulusan. Sebagai gantinya, dilaksanakan aksi penggalangan dana untuk membantu mengatasi pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19.

Bambang Pur