JEPARA(SUARABARU.ID) – Guna mendukung pembelajaran online yang saat ini dilakukan dalam program belajar mandiri di rumah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim telah mengijinkan sekolah untuk menggunakan dana Bantuan Operasinal Sekolah untuk membantu siswa.
Tujuannya untuk membantu kuota bagi murid dan guru terkait dengan kebijakan ini ada sejumlah sekolah di Jepara yang telah merealisasi program ini.
“Kami memberikan untuk semua siswa. Bukan hanya yang memiliki KIP, PKH dan anak yatim. Juga para guru GTT. Namun bantuan tersebut tidak kami berikan dalam bentuk uang , tetapi dalam bentuk voucher 9 GB,” ujar Kepala SMKN 3 Jepara Subandi.
Sedangkan jenis voucher kami sesuaikan dengan kartu masing-masing siswa yang jumlahnya 1.400 orang lebih, tambah Subandi. Harapan kami bantuan kuota tersebut dapat mendukung kelancaran pembelajaran online yang dilakukan pada masa pandemi ini.
“Jangan sampai ada siswa yang terhambat mengikuti pembelajaran online karena tidak memiliki kuota,” ujar Subandi yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala (MKKS) SMK dan juga Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jepara.
Bantuan yang sama juga diberikan oleh SMKN 1 Bangsri. “Bantuan yang kami berikan dalam bentuk voucher mulai bulan Maret ini diperuntukan bagi 396 siswa dan 52 orang guru. Besaran kuota untuk murid 9 GB dan guru 12 GB,” ujar Kepala SMKN 1 Bangsri Aris Hidayanto.
Dijelaskan juga, pada bulan Maret lalu bantuan diberikan untuk siswa yang kurang mampu, pemegang KIP dan PKH. Sedangkan untuk bulan April dan Mei semua siswa kelas 10 dan 11. “Disini ada 60 anak yang kurang mampu namun tidak mendapatkan KIP dan PKH,” ujarAris Hidayanto.
“Bantuan kuota internet untuk guru diberikan bulan Maret pada guru yang mengajar klas 10,11 dan 12. Sedangkan bulan April dan Mei semua guru mendapatkan bantuan kuota 12 GB,” ujarAris Hidayanto.
Bantuan kuota internet bagi para siswa juga diberikan oleh SMKN 1 Kalinyamatan. “ Bantuan atau subsIdi pulsa kami berikan untuk siswa klas X dan 11 yang kurang mampu dan terdampak covid-19. Bantuan diberikan kepada 250 siswa sebesar @ Rp. 50 ribu selama tiga bulan ” ujar Kepala SMKN 1 Kalinyamatan, Nur Sufa’an. Sedangkan untuk guru diprioritas untuk guru GTT, tambahnya.
Dijelasskan juga oleh Nur Sufa’an, kriteria penerima bantuan adalah murid yang memiliki KIP, BSM serta pemagang Kartu Keluarga Harapan serta siswa yang kurang mampu tetapi tidak memiliki kartu tersebut,” ungkap Nur Sufa’an. Harapan kami bantuan tersebut bisa dimanfaatkan siswa untuk terus belajar melalui online, tambahnya.
Hadepe