BLORA (SUARABARU.ID) — Kondisi jalan kelas kabupaten jalur Kunduran- Doplang semakin memprihatinkan, rusak parah berlubang-lubang, licin dan jadi langganan kubangan air saat hujan turun, sehingga dikeluhkan warga setempat.
Sejauh ini jalan tersebut belum tertangani oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, hingga akhirnya pada Minggu (19/4/2020), warga dan sejumlah pihak gotong royong melakukan pengurugan bersama.
Gotong royong ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat, namun juga oleh beberapa tokoh masyarakat, pengusaha, Camat, Kapolsek, Danramil, para Kades, hingga anggota DPRD dan Wakil Bupati Blora.
Mereka turun bersama meratakan lubang jalan dengan pengurukan batu grosok. Semangat kebersamaan dan gotong royong diperlihatkan, tidak ada sekat diantara mereka.
Tampak Wakil Bupati Blora, anggota dewan, tokoh masyarakat dan pemuda kompak, guyub saling membantu menguruk lubang jalan dari Kunduran hingga Desa Ngilen.
Selain Wakil Bupati Arief Rohman, hadir anggota DPRD Jawa Tengah, Padmasari Mestikajati, anggota DPRD Blora Siswanto (Golkar), Munawar (PKB), Mutohar dan (Golkar).
DAK 2020 Batal
Anggota DPRD Kabupaten Blora lainnya, Mustopa (PKB), Suyono (Perindo), dan Eko Adi Nugroho (PDI Perjuangan) serta dari Komunitas Perantau Blora, dan Komunitas Arek Jalan Doplang (Arjado).
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melaksanakan gotong royong, bersama-sama melakukan pengurugan jalan rusak,” ungkap Wabup Asrief Rohman yang ikut terjun langsung urug jalan.
Tidak hanya ikut gotong royong, Arief Rohman juga mendatangkan alat berat tandem roller dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, agar material batu grosok bisa lebih rata.
Menurut Wabup Blora, sebenarnya kerusakan jalan Kunduran-Doplang yang masih tersisa ini sudah dianggarkan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2020, namun terpaksa harus ditunda dana
Dijelaskan Arief, seluruh anggaran DAK 2020 dibatalkan oleh Pemerintah Pusat untuk penanggulangan pandemi Covid-19, maka pelaksanaan perbaikannya terpaksa ditunda.
“Semoga kedepan bisa segera dianggarkan kembali, kita kawal bersama,” terang Wakil Bupati.
Selain gotong royong memperbaiki jalan, pihaknya juga melakukan sosialisasi pencegahan persebaran virus corona atau Covid-19 kepada masyarakat setempat sambil membagikan masker secara gratis.
Sementara itu, Padmasari Mestikajati, salah satu anggota DPRD Jawa Tengah dari Dapil Blora, yang ikut hadir dalam kegiatan gotong royong ini, juga mengapresiasi kekompakan masyarakat Kunduran.
Adapun Purwanto (62), salah satu warga setempat merasa senang adanya kegiatan pengurugan jalan rusak di ruas Kunduran-Doplang ini. Menurutnya kerusakan jalan ini memang sudah parah, sehingga butuh perbaikan.
“Meski hanya diurug grosok dan dihaluskan, sudah lumayan juga, tidak lagi membahayakan warga,” kata Purwanto.
Diperoleh dari DPUPR Kabupaten Blora, perbaikan atau peningkatan jalan Kunduran-Doplang memang dilakukan secara bertahap dengan rigid beton (cor beton).
Perbaikan slakukan pada tahun anggaran (TA) 2017 di utara Puskesmas Sonokidul dan selatan Desa Botoreco menuju hutan. Pada 2018 dibeton lagi mulai Jembatan Tempur ke selatan dan sebelum Desa Sonokidul.
Wahono-Wahyu