blank
Dokter Abdul Hakam (Kepala Dinkes Kota Semarang). Foto: heri priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan, kembali mengumumkan kesembuhan 12 pasien positif Covid-19, Rabu (15/4/2020).

Ini angka tertinggi Pemerintah Kota Semarang menyatakan kesembuhan pasien sekaligus, yang mana sebelumnya jumlah kesembuhan pasien terbanyak dalam satu hari di Kota Lumpia berada pada angka 10 pasien.

Kesembuhan 12 pasien itu pun diinformasikan secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam. Dengan adanya tambahan data kesembuhan pasien positif Covid-19 itu, berarti total hingga 15 April 2020, sudah ada 39 pasien yang sembuh di Kota Semarang.

BACA JUGA : Walikota Beri Penundaan Setoran Pajak, Hingga Diskon PBB di Semarang

Secara detail, 12 pasien positif Covid-19 terbaru yang sembuh merupakan pasien pada tiga rumah sakit di Kota Semarang. Yaitu Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK), SMC Rumah Sakit Telogorejo, dan Rumah Sakit Columbia Asia Kota Semarang.

”Ada tambahan 12 pasien yang sembuh di Kota Semarang, sembilan merupakan pasien RSDK, dua pasien dari Rumah Sakit Telogorejo, dan satu pasien Columbia Asia. Terakhir kemarin angka kesembuhan pasien ada 27, ditambah dengan sampai hari ini menjadi 39 pasien Covid-19 yang sembuh di Kota Semarang,” ungkap dia.

Selain 39 pasien yang sudah dinyatakan sembuh melalui pengecekan swab test, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang itu juga mengungkapkan, ada 28 pasien yang ada dalam kondisi perbaikan klinis, dan masih menunggu hasil tes terbaru.

Tidak Bereforia
”Sebanyak 28 pasien dalam perbaikan klinis, dan tinggal menunggu hasilnya. Sebanyak 16 pasien berdomisili di Semarang, sedangkan 12 pasien merupakan pasien yang berasal dari luar kota. Yang masih ada dalam perawatan sebanyak 35 pasien, 24 pasien dari Kota Semarang, 11 pasien dari luar kota,” ungkapnya.

Ada pun data terbaru terkait Covid-19 Kota Semarang hingga 15 April 2020, ada 811 orang yang masuk kategori dalam pemantauan (ODP). Dan ada 188 pasien yang masuk kategori dalam pengawasan (PDP).

Walau begitu Hakam mengingatkan, masyarakat untuk tidak bereforia melihat data kesembuhan. Karena angka ODP, PDP, dan positif juga masih tinggi, dan masih harus ditekan dengan upaya bersama menjaga diri.

Heri Priyono-Riyan