TEGAL (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Tegal menyiapkan anggaran senilai Rp 27,5 miliar untuk penanganan wabah virus corona (Covid-19). Angka tersebut disampaikan Walikota Tegal H Dedy Yon Supriyono SE MM dalam Rapat Kerja Pembahasan Penanganan Covid-19 bersama DPRD Kota Tegal. Senin (6/4) di Ruang Rapat Komisi 1.
Walikota yang juga didampingi Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi ST MM, Sekda Kota Tegal Dr Johardi MM bersama OPD terkait mengungkapkan bahwa anggaran tersebut berasal dari Kas di Giro sebanyak Rp 5 miliar, Realokasi Kegiatan Rp 10 miliar, Biaya Tak Terduga Rp 2 miliar, serta dari Sumbangan 2.800 ASN sebanyak Rp 500 juta.
Walikota menambahkan bahwa nantinya anggaran penanganan Covid-19 akan disalurkan di antaranya untuk Anggaran Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 senilai Rp 1,5 miliar, Jaring Pengaman Sosial (JPS) senilai Rp 9,8 miliar, Obat Rp 500 juta.
Kemudian Alat Pelindung Diri (APD) Rp 10,9 miliar, Alat Kesehatan Rp 3,6 miliar serta Anggaran Posko Pemeriksaan Kesehatan Rp 1,2 miliar.
Sementara itu pemberian kompensasi berupa paket sembako bagi warga terdampak Covid-19 akan diambilkan dari pos anggaran pada Jaring Pengaman Sosial (JPS) dengan penerima kompensasi di antaranya Pedagang Kaki Lima (PKL) sejumlah 558 orang, ODP/PDP/Terkonfirmasi dengan (alokasi) sebanyak 1000 orang.
Serlanjutnya Masyarakat Miskin sejumlah 14.111 orang, juru parkir 400 orang, Relawan BPBD 40 orang, Penyapu Jalan dan Sampah 237 orang, Pedagang di Objek Wisata PAI, Batamsari, Muarareja, dan Pulau Kodok 370 orang, Petugas Kebersihan Kelurahan /Kecamatan 93 orang, Penjaga Malam 120 orang, RT/RW 1263 orang, Nelayan 5.050, serta pemberian insentif bagi 1300 Tenaga Medis.
Walikota berharap walaupun angka tersebut masih bisa diubah karena masih dibahas lebih lanjut dengan DPRD Kota Tegal, namun kompensasi bagi warga terdampak Covid-19 melalui Program Jaring Pengaman Sosial dapat segera direalisasikan setiap pertengahan bulan selama empat bulan ke depan terhitung mulai April 2020.
“Tentu dengan kondisi ekonomi Kota Tegal yang saat ini sedang terpuruk, walaupun masih dibahas besaran serta jumlah penerimanya bersama DPRD, saya harap kompensasi ini segera terealisasi setiap pertengahan bulan, utamanya bagi warga terdampak prioritas satu seperti Masyarakat Miskin, Pedagang Kaki Lima, serta Tenaga Medis sampai warga prioritas dua hingga prioritas tiga sesuai dengan kriteria,” pungkasnya.
Nur Muktiadi