KUDUS (SUARABARU.ID) – Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kudus, bertambah dua orang lagi. Dari dua pasien tersebut, satu orang telah meninggal dunia sebelum hasil swabnya diketahui positif.
Dengan demikian, total kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 Kudus mencapai 4 orang. Sebab, dua orang pasien positif sebelumnya, kondisinya dilaporkan membaik meski masih harus menjalani perawatan.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 mengungkapkan, pasien 03 yang meninggal dilaporkan adalah warga Kecamatan Bae. Pasien tersebut meninggal pada Sabtu (4/4) lalu dengan status masih sebagai Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang dirawat di RS Mardi Rahayu.
“Saat meninggal yang bersangkutan berstatus PDP. Tapi belakangan saat uji swabnya keluar, ternyata hasilnya positif,”kata Andini, Selasa (7/4) petang.
Atas hasil tersebut, kata Andini, Gugus Tugas langsung melacak kontak pasien tersebut. Saat ini, tiga keluarga dekat pasien 03 tersebut sudah dirawat di ruang isolasi untuk mendapatkan pemantauan yang lebih ketat.
“Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Jepara dan Pati. Seluruh yang kontak sudah dilacak termasuk tiga keluarga dekat kini diisolasi di RS,”ujar Andini.
Sementara, untuk pasien 04, kata Andini merupakan warga Kecamatan Kota yang juga tinggal di Kecamatan Jekulo. Saat ini, yang bersangkutan dirawat di RSUD dr Loekmonohadi.
Terkait penyebab tertularnya pasien tersebut, kata Andini, masih dalam proses pengecekan lebih lanjut. Sebab, dari yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.
“Kami masih berusaha menyelidiki lebih dalam terkait pasien ini. Sebab, berdasarkan keterangannya dia tidak pernah melakukan perjalanan luar kota,”tandasnya.
Andini juga menambahkan, proses pelacakan kontak pasien tersebut akan dilakukan besok. “Tentu akan dilacak juga dengan siapa dia kontak selama ini,”tandasnya.
Atas kejadian ini, phaknya berharap masyarakat dan para ODP bisa benar-benar mengkarantina diri di rumah dengan sungguh-sungguh. Sehingga benar-benar bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Andini pun benar-benar meminta masyarakat untuk menghindari kerumunan. Masa diliburkannya instansi maupun sekolah dikatakannya adalah mencegah penyebaran terjadi. Bukan hanya anjuran pemerintah semata.
“Ini benar-benar harus dilakukan, supaya kami tidak waswas terhadap rantai penularannya,” tekannya
Tm-Ab