CIANJUR, (SUARABARU.ID) – Ratusan santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, asal Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari tim gabungan di perbatasan Cianjur-Bandung Barat, sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.
Meskipun tidak masuk orang dalam pengawasan (ODP) namun 139 santri dari berbagai wilayah di Cianjur itu, diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari atau tidak boleh keluar rumah.
“Total santri yang diperiksa 150 orang, 139 santri asal Cianjur sedangkan sisanya berasal dari Sukabumi dan Bogor. Semuanya sudah diperiksa tidak ada yang menunjukkan gejala sakit atau terpapar virus,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya di Cianjur, Rabu.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuh, ratusan santri yang berasal dari 24 kecamatan di Cianjur, akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing untuk menjalani isolasi mandiri dan diawasi timkes puskesmas, aparat desa dan RT setempat.
Para santri tersebut, ungkap dia, masuk dalam orang tanpa gejala (OTG) karena tidak ada seorangpun yang mengeluh sakit atau ditemukan saat pemeriksaan kesehatan sedang dalam kondisi sakit.
Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Cianjur, Deden Isman Ridwan mengatakan terkait dipercepatnya kepulangan santri dari berbagai wilayah, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinkes dan pihak kepolisian di Cianjur.
Bahkan pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan dan kepolisian untuk melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang saat ini diberlakukan terhadap warga Cianjur yang masuk atau keluar guna antisipasi merebaknya wabah COVID-19.
“Kami mendapat tugas dari pesantren untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kepulangan santri khususnya asal Cianjur. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan santri asal Cianjur semuanya dalam kondisi sehat,” katanya.
Sementara sejumlah santri yang baru turun dari bus di Rest Area Citarum perbatasan Cianjur-Bandung Barat, sempat terkejut karena mereka diminta mengantre untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kaget juga karena kami pikir ada apa, ternyata diperiksa kesehatan untuk memastikan kami sehat dan tidak membawa virus berbahaya. Kami akan mematuhi anjuran untuk isolasi di rumah selama 14 hari,” kata seorang santriwati asal Kecamatan Cianjur.
Ant-Wahyu