JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona melalui peribadatan karena interaksi dan kontak langsung antar jemaat, maka GITJ Margokerto, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara memutuskan untuk melakukan peribadatan dirumah masing-masing jemaat untuk semua bentuk ibadah.
Sedangkan pendeta jemaat akan melakukan khotbah yang disiarkan melalui live streaming di facebook, WhatsApp, pengeras suara dan radio komunitas. Dengan demikian dapat menjangkau seluruh warga karena banyak pilihan media.
Hal tersebut diungkapkan oleh pendeta jemaat GITJ Margokerto, Yohanes Triyanto Nur Wibowo kepada SuaraBaru.Id saat ditanya tentang langkah yang diambil gereja terkait dengan antisipasi penyebaran virus corona.
Gereja dengan jumlah jemaat lebih 3.200 orang ini, juga meniadakan ibadah di gereja untuk kebaktian pemuda, remaja, sekolah minggu, lansia dan komisi wanita. Juga ibadah kelompok dan ibadah doa di gereja.
“Ibadah dilakukan dirumah masing-masing”, ujar Pendeta Yohanes Triyatno Nur Wibowo. Disamping itu juga dilakukan doa puasa untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara dari ancaman virus corona.
Gereja yang termasuk gereja tertua di Kabupaten Jepara ini juga tidak akan melayani pernikahan hingga bulan Mei mendatang atau sampai situasi memungkinkan. Termasuk ibadah peringatan wafat, kebangkitan dan kenaikan Isa Al Masih April dan Mei mendatang.
“Semuanya dilakukan dirumah dan pelayanan menyampaikan khotbah dari gereja,”ujat Pendeta Yohanes Triyatno Nur Wibowo.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Gereja GITJ Margokerto ke – 119 yang direncanakan dilakukan sepanjang bulan Mei juga ditiadakan, hingga situasi pulih kembali.
“Disamping mengajak jemaat untuk mematuhi anjuran pemerintah, kami juga mengajak seluruh warga jemaat untuk berdoa. Agar Allah menolong bangsa ini keluar dari persoalannya,” ujar Pendeta Yohanes Triyatno Nur Wibowo.
Hadi Priyanto