MAGELANG, (SUARABARU.ID)- Patung gajah yang ada di Taman Badaan Kota Magelang, catnya tidak lazim seperti biasanya, yakni dibuat loreng hitam dan putih menyerupai hewan zebra. Dan patung tersebut menjadi viral, setelah diunggah di media sosial Facebook.
Tidak jarang warganet mengomentari unggahan di laman Facebook dengan akun Lek Surya. Bahkan, di akun tersebut diberi keterangan foto yang bernada lelucon, yakni “Gajahe kerik’an habis kehujanan.(Gajahnya kerikan, habis kehujanan).... Hanya ada di sini lho (Taman Badaan)”.
Unggahan tersebut mendapat respon warganet lainnya dengan memberikan komentar-komentar yang lucu juga. Warganet dalam memberikan komentarnya juga menyangkutpautkan warna cat gajah tersebut dengan penyakit Coronavirus Disease (Covid-19) yang saat ini sedang merebak.
Foto tersebut semakin menjadi viral dengan beberapa pengguna jejaring sosial tersebut menyalin foto dan mengunggah kembali foto “gajah belang“ tersebut.
Rupanya, tidak hanya patung gajah saja yang berubah warna, melainkan juga patung badak yang semula hitam berubah menjadi warna-warni seperti logo “Moncer Serius “ yang menjadi program Pemkot Magelang. Selain itu, patung harimau yang ada di sisi barat atau dekat dengan warung kuliner taman tersebut, juga ganti kulit. Patung harimau yang semula berwarna oranye loreng hitam “ganti kulit” menjadi kuning gading loreng hitam.
Namun, dari pantauan yang dilakukan pada Kamis ( 26/3), dari patung-patung tersebut yang belum berubah warna, hanya patung harimau saja. Sedangkan, patung gajah dan badak sudah berubah seperti sediakala. Patung badak berwarna hitam, sedangkan patung gajah sudah berganti menjadi abu-abu.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Otros Triyanto saat dikonfirmasi tentang warna “aneh” patung-patung di Taman Badaan tersebut mengatakan, pewarnaan patung-patung di Taman Badaan dengan tidak lazim tersebut dilakukan bukan karena disengaja. Melainkan, improvisasi dari petugas di lapangan agar menjadikan perhatian dari masyarakat luas.
“Itu saking semangatnya teman-teman di lapangan dalam berimprovisasi agar patung di Taman Badaan menjadi daya tarik perhatian orang banyak,” kata Otros.
Ia menduga, para pelaksana pengecatan patung-patung terinspirasi dengan makanan kecil di desa yang sering disebut “Kuping Gajah” yang bentuknya mirip kuping gajah, tetapi ada lorek coklat yang melingkarinya.
Dua Belas Jam
Menurutnya, perubahan warna patung-patung tersebut dilakukan dari Senin (23/3) hingga Selasa ( 24/3) kemarin. Namun, setelah warna patung tersebut berubah menjadi viral di media sosial, dan akhirnya ia meminta agar bidang yang mengampu taman yakni Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan dan Pemakaman untuk segera mengembalikan seperti semula.
“Hanya sekitar 12 jam setelah warna cat tersebut diganti, saya langsung meminta agar Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan dan Pemakaman sebagai pengelola taman untuk mengembalikan warna semula,” kata Otros yang juga Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang.
Ia mengakui, dari beberapa patung yang dirubah tersebut, saat ini tinggal patung harimau yang belum dikembalikan warna seperti semula.
Yon-trs