KUDUS (SUARABARU.ID) – Hingga Minggu (22/3) sore, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus telah mencatat total ada 9 orang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang harus diisolasi di RS. Dari jumlah tersebut, 4 PDP diantaranya berasal dari Kudus dan 5 lainnya dari luar Kudus.
“Data PDP bisa berubah-ubah sewaktu-waktu. Sebab, ada pasien yang sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang, tapi ada tambahan pasien lagi yang masuk,”kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kudus dr Andini Aridewi, Minggu (22/3).
Dari total PDP tersebut, empat PDP dari Kudus dan empat PDP dari daerah lain diisolasi di RSUD Kudus. Sementara, satu PDP dari luar Kudus dirawat di ruang isolasi RS Mardi Rahayu.
Sementara, untuk orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19, jumlahnya mencapai 70 orang. Dari jumlah tersebut, 39 diantaranya berasal dari Kudus dan sisanya dari luar Kudus.
“Yang pasti, hingga kini belum ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19,”ujar Andini.
Menurut Andini, kriteria orang masuk ODP diantaranya adalah orang dengan gejala demam di atas 38 derajat celsius atau riwayat demam atau ISPA tanpa Pnemonia serta memiliki riwayat perjalanan dari negara atau daerah terjangkit 14 hari terakhir sebelum gejala tersebut muncul.
Sementara, kriteria PDP adalah orang dengan demam di atas 38 derajat celsius atau riwayat demam atau ISPA dan pnemonia ringan hingga berat serta memiliki riwayat perjalanan ke negara atau daerah terjangkit atau kontak dengan pasien positif Covid-19 dalam 14 hari terakhir.
“Masing-masing PDP yang dirawat memiliki gejala awal dan progressnya berbeda. Yang jelas, semua pasien menjadi tanggung jawab dokter yang menangani dan pasti dikelola sesuai prosedur kedokteran yang seharusnya,”kata Andini.
Dari sisi program, kata Andini, Gugus Tugas akan terus mendapat notifikasi kriteria apakah pasien tersebut ODP, PDP, atau confirm (positif).
Sementara kepada masyarakat, Andini berharap agar terus menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
Etika batuk, kata Andini, juga harus diperharikan. Di antaranya dengan menggunakan masker ataupun menutupinya dengan siku bagian dalam.
Makan-makanan yang bergizi guna meningkatkan daya tahan tubuh pun dianjurkan oleh pihaknya. Menjaga kebersihan lingkungan, istirahat cukup, olahraga mandiri di rumah juga disarankan untuk dilakukan warga yang kini tengah melakukan sosial distancing.
“Segera memeriksakan diri apabila terdapat gejala demam, batuk pilek, sesak napas, serta dalam 14 hari bepergian ke daerah terjangkit,” terangnya.
Tm-Ab