MALANG (SUARABARU.ID) – Skadron Udara 32 Lanud Abdul Rachman Saleh Malang memberangkatkan satu pesawat Hercules A1333 menuju ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk mengambil alat kesehatan (alkes) untuk penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Indonesia.
Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Abdul Rachman Saleh Malang, Kolonel Pnb Erwin Sugiandi mengatakan bahwa jumlah personel dari Malang yang ke RRT berjumlah 18 orang.
“Total personel ada 18 orang. Dua orang dokter dari Kementerian Pertahanan dan 16 lainnya adalah kru,” kata Erwin saat dikonfirmasi ANTARA di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Erwin menjelaskan bahwa misi kemanusiaan tersebut adalah untuk mengambil alat kesehatan. Namun, dia tidak bisa memerinci secara mendetail apa saja yang akan diambil dari Negeri Tirai Bambu itu.
Pesawat militer A1333 itu diberangkatkan dari Skadron Udara 32, Lanud Abdul Rahman Saleh, Kabupaten Malang, menuju RRT, Sabtu pagi.
Kru dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 32 Letkol Pnb Suryo Anggoro.
Perjalanan akan menempuh waktu kurang lebih 17 jam hingga kembali lagi ke Indonesia.
Pesawat diperkirakan tiba di Lanud Raden Sadjad Natuna pada hari Minggu (22/3) pukul 06.00 WIB.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan bersama TNI tengah menyiapkan pesawat militer untuk mengangkut alat kesehatan dari Shanghai, RRT.
Alat kesehatan itu nantinya akan digunakan untuk menangani penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia.
Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Totok Sugiharto mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah mengirimkan surat kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Surat tersebut berisikan permintaan memberikan dukungan pesawat terbang dalam rangka pengambilan alat kesehatan di Shanghai. Beberapa alat kesehatan yang diambil itu berupa masker, alat pelindung diri (APD), dan lainnya.
“Alat-alat kesehatan yang diambil di Shanghai, RRT berupa Disposable Masks, n95 Masks, Protective Clothing, googles, gloves, shoe covers, infrared thermometer, dan surgical caps,” kata Totok dalam keterangan tertulisnya.
Totok menambahkan bahwa pesawat militer digunakan dengan pertimbangan situasi penyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini yang memerlukan penanganan cepat. Hal itu juga demi keselamatan rakyat Indonesia.
Selain itu, penggunaan pesawat militer yang berarti hubungan G to G (government to government) akan mempermudah pengambilan alat kesehatan. Pasalnya, agenda ini merupakan misi kemanusiaan yang dituntut untuk tindakan cepat.
“Alat kesehatan tersebut nantinya akan digunakan oleh tim medis Kemenhan dan TNI untuk membantu Gugus Tugas COVID-19 dan para dokter dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19,” kata Totok.
Ant-Tm